BATAM TERKINI
Disperindag Batam Ungkap Modus Pedagang Nakal Curangi Pembeli Meski Timbangan Sudah Ditera
Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau mengungkapkan modus oknum pedagang nakal saat berusaha mencurangi timbangan pembelinya.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau angkat bicara soal aksi oknum pedagang nakal yang disebut mencurangi timbangan saat melayani pembeli.
Gustian Riau menyebut, selama ini pihaknya kerap melakukan tera timbangan para pedagang di Batam termasuk melakukan pengecekan terkait tera ulang timbangan pedagang yang sempat viral di media sosial tersebut.
Hanya saja, hingga kini masih ada oknum yang memiliki akal dan modus agar bisa mencurangi pembelinya tapi tak kena pelanggaran penggunaan timbangan.
Pasalnya, selama ini pihaknya kesulitan membuktikan kecurangan pada timbangan karena para pedagang nakal itu biasanya menghilangkan barang buktinya.
“Kadang-kadang mereka (pedagang) ada dua alat timbangan. Satu yang di tera dan satunya disimpannya, kebanyakan seperti itu,” jelasnya.
Gustian menegaskan bahwa pihaknya akan tetap menindak tegas kepada oknum-oknum yang terbukti melakukan kecurangan.
“Kalau nanti memang tidak sesuai (terbukti) dengan peruntukannya, kita tindak sesuai prosedur,” sebutnya.
Atas kejadian tersebut, pihaknya mengimbau kepada para pedagang baik yang di Pasar Jodoh dan lainnya untuk mengutamakan kejujuran mengingat kondisi saat ini lagi kesulitan ekonomi.
Baca juga: INGIN Pulang Kampung saat Lebaran, Warga Batam Mulai Cari Lokasi Vaksin Booster
Baca juga: CURI Kabel Seharga Rp 95 Juta Dijual Rp 700.000, Begini Pengakuan HS, Mantan Karyawan J&J PUB Batam
“Kami mengimbau kepada seluruh penjual untuk lebih jujur, karena kondisi sekarang memang agak lebih memprihatinkan,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pembeli bernama Juniawanti merekam pedagang yang diduga kerap melakukan aksi kecurangan dalam menimbang dagangannya.
Saat dihubungi Tribun Batam, Juniawanti mengaku dirinya merasa kesal kepada oknum pedagang tersebut lantaran sering melakukan penipuan terhadap pembeli termasuk dirinya.
"Kejadian ini bukan merupakan kali pertama. Ia mengaku sebelumnya juga ditipu oleh oknum pedagang tersebut," ujarnya kepada Tribun Batam Minggu (13/3/2022) sore.
Dikatakannya, sebagai bentuk kekesalannya dirinya sengaja marah-marah dan memviralkan kelakuan oknum pedagang tersebut.
"Saya beli cabe dikurangi banyak oleh si penjual pak. Ini bukan sekali saja. Hari ini saya sengaja beli dan timbang kembali di rumah saya. Dan hasilnya sangat beda. Awalnya saya beli 1 kg setelah saya timbang di rumah ternyata cuma 7 ons saja," katanya.
Ia mengaku memang tidak semua pedagang begitu. Masih ada pedagang yang baik. Namun karena ula satu dua oknum akan merusak citra pedagang yang lain.
"Tadi saya sengaja marah-marah sambil rekam biar masyarakat lain tahu bagaimana cara oknum pedagang tersebut menipu pembeli. Saya yakin tidak hanya saya saja yang menjadi korban, namun banyak masyarakat juga pasti mengalami hal yang sama," jelasnya.
Ia berharap dengan adanya ungkapan seperti ini, Pemerintah Kota Batam dalam hal ini Dinas terkait agar sering-sering ada razia pasar.
Kasihan para ibu-ibu yang uang belanjanya sedikit. Atau para pembeli yang untuk di dagangkan kembali pasti mereka rugi karena ulah oknum pedagang tersebut.
"Kami ini bukan orang kaya. Kami juga orang susah. Jadi kalau mau cari uang jangan halalkan segala cara untuk meraup keuntungan sendiri," harapnya.
Apalagi mau puasa apa-apa naik. Tolong diperhatikan bapak-bapak terhormat dinas terkait. Para oknum pedagang itu di tindak lanjuti.
Tak Pengaruhi Pedagang Lain
Sementara itu, viralnya video tentang kecurangan salah satu oknum pedagang ini tidak banyak berpengaruh terhadap pedagang lainnya.
Suasana jual beli di Pasar TOS 3000, pada Selasa (15/3/2022) masih berjalan seperti biasa.
Bahkan hingga siang hari, pembeli masih ramai berdatangan ke pasar itu.
Seorang pedagang cabai di Pasar TOS 3000, Herman, mengaku tidak mengalami dampak kekurangan pembeli akibat kejadian viral tersebut.
Menurutnya, masih banyak warga yang setia membeli dagangannya di Pasar TOS 3000.
"Kalau itu tergantung masing-masing pembeli aja. Masih banyak kok pembeli yang percaya sama pedagang di sini," ujar Herman.
Hal yang sama diungkapkan oleh pedagang lainnya, Melpa, yang juga berjualan cabai.
Menurutnya, kejadian viral itu tidak banyak berpengaruh terhadap dagangannya, karena Melpa sudah memiliki pelanggan tetap.
"Biasa aja, nggak pengaruh. Soalnya kami udah ada pembeli yang bertahun-tahun langganan di sini. Timbangan kami juga udah disegel supaya pas dari angka nol," jelas Melpa.
Menurut keterangan Melpa, pedagang yang masuk dalam video viral beberapa waktu lalu memang sudah sering melakukan kecurangan dalam berdagang.
Kecurangan yang dilakukan, yakni seperti mengurangi bobot barang dagangan tanpa sepengetahuan pembeli.
Menanggapi viralnya kejadian itu, Melpa bersyukur akhirnya kecurangan yang dilakukan salah satu oknum Pedagang Pasar TOS 3000 terungkap, sehingga tidak merugikan lebih banyak pembeli, dan merusak citra pedagang pasar di tempat itu.
"Kalau (penjual) itu sudah lama kayak gitu, misal orang beli 9,2 kilo, dibilangnya jadi 9,8 kilo," ujar Melpa. Ia juga mengatakan bahwa sejak kejadian diprotes pembeli itu, pedagang yang bersangkutan sudah dua hari tidak berjualan. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)