TNI Gadungan Mengaku Prajurit Kopassus Catut Nama Panglima TNI, Rencana Nikah Ambyar

Seorang pria mengaku prajurit Kopassus TNI AD berniat meminang kekasihnya. Ia bahkan berani mencantumkan nama Panglima TNI dalam undangan nikah.

TribunBatam.id/Istimewa via Sripoku.com/@andreli_48
TNI Gadungan berani catut nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di undangan pernikahan. (Sripoku.com via Instagram @andreli_48) 

Dari hasil penangkapan tersebut adapun barang bukti yang diamankan 1 buah KTP dengan pekerjaan TNI-AD.

Satu buah SIM card, 3 buah foto berseragam TNI - AD, 1 buah kartu fitnes, 1 buah dompet warna hitam.

Satu buah kunci sepeda motor berlogo marinir, 1 buah kunci kontrakan berlogo Akmil, 1 unit mobil Avanza type E nopol F 1129 CQ, 1 stel PDL dan baret merah.

Sontak kasus ini menjadi perhatian netizen. Banyak yang berkomentar bila dari sisi undangan pernikahan yang disebar sudah terlihat janggal.

"Wkwk ngeri kali ngundang panglima," tulis seorang netizen.

"Terniat sih ini," tambah warganet lainnya.

JANDA Tertipu Polisi Gadungan

Tidak hanya TNI gadungan, masih ada saja warga Indonesia yang terpikat bujuk raju aparat gadungan.

Baca juga: Gadis Sukabumi Kecewa saat Lamaran, Calon Suami Ngaku Marinir Pangkat Kolonel Ternyata TNI Gadungan

Baca juga: Janda Kaya Rela Jatuh di Pelukan Pria Cepak, Usai Nikah Syok Tahu Suami Ternyata TNI Gadungan

Seperti yang dialami seorang janda di Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Ia mengaku tertipu aksi polisi gadungan hingga Rp 300 juta.

Modusnya, pelaku meminjam uang secara bertahap kepada si janda kaya untuk beragam alasan.

Untuk memuluskan aksi tipu-tipunya, pelaku yang memiliki nama asli Suwignyo (36) mengaku anggota Polda Jateng dengan pangkat Aipda.

Tak cuma itu, pelaku juga mengganti namanya menjadi Aris Setiawan.

"Saat melakukan aksinya, tersangka tidak memakai nama asli Suwignyo tapi jadi Aris Setiawan dengan pangkat Aipda," kata Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Aszhari Kurniawan, di Mapolres, Rabu (12/1/2022) dilansir dari TribunJabar.id.

Diketahui antara korban dan pelaku kenal lewat media sosial (medsos).

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved