MASTERCHEF INDONESIA 9
Profil Ray MasterChef Indonesia 9 yang Gagal Duplikasi Menu Salmon en Croute, Sempat Merasa Tertekan
Sebelum masuk MasterChef Indonesia 9, Ray sudah akrab dengan dunia kuliner. Ray membuka usaha yang diberi nama Bakmielenial.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Simak profil dan biodata Ray MasterChef Indonesia 9 berikut ini.
Ray adalah peserta MasterChef Indonesia 9 asal DKI Jakarta.
Pria yang tampil dengan kacamatanya ini memiliki nama lengkap Marsha Rayhan Paramarta.
Ray lahir pada 12 Maret 1996. Belum lama ini, Ray genap berusia 26 tahun.
Sebelum masuk MasterChef Indonesia 9, Ray sudah akrab dengan dunia kuliner.
Sebab, sehari-hari dia berjualan mie ayam. Ray membuka usaha yang diberi nama Bakmielenial.
Sesuai namanya, Ray mengembangkan inovasi mie ayam yang sesuai dengan selera kaum milenial.
Baca juga: Devy dan Ray Pulang dari MasterChef Indonesia 9, Gagal Ditantangan Salmon en Croute
Baca juga: Hidangan Palitho dan Arsyan Minim Kesalahan, Sukses Tuai Pujian Juri Masterchef Indonesia 9
Beberapa menu mie ayamnya bahkan menghadirkan truffle oil yang terkenal fancy dan mahal.
Di MasterChef Indonesia 9, performa Ray bisa dibilang cukup baik.
Kendati belum pernah memenangkan tantangan, Ray cukup ahli dalam hidangan mie dan pasta.
Dalam tantangan mie beberapa waktu lalu, Ray berhasil memukau juri dengan hidangan cwie mie buatannya.
Rupanya, resep cwie mie itu diajarkan langsung oleh mendiang neneknya.
Tak heran jika rasanya begitu otenik dan enak hingga membuat para juri ketagihan.
Selain memasak, Ray rupanya juga hobi olahraga gym.
Kini, Ray telah pulang dari galeri MasterChef Indonesia dan bakal lebih fokus mengembangkan usahanya.
Ray pulang dari galeri MasterChef Indonesia 9, Minggu (27/3/2022).
Peserta asal Jakarta ini dinilai gagal dalam tantangan duplicate dish di Pressure Test.
Saat itu, Ray harus melawan Devy, Mei-Mei dan Machel untuk mempertahankan posisinya di galeri.
Keempat peserta itu harus menduplikasi hidangan Salmon en Croute.
Hidangan ini terbuat dari ikan salmon yang dipadukan dengan puff pastry dan krim.
Mereka diberi waktu 60 menit untuk menyelesaikan hidangan khas Prancis itu.
Sayangnya, hidangan Ray dinilai kurang mirip, sehingga gagal melaju ke babak selanjutnya.
Menurut para juri, bentuk hidangan Ray terlalu besar dan berair.
Ray pun harus pulang dan mengubur mimpinya dalam-dalam.
Tak sendiri, Ray pulang bersama Devy.
Saat berpamitan, Ray mengaku jika dirinya mendapat tekanan yang cukup berat dalam kompetisi.
Apalagi Ray baru saja kehilangan sosok neneknya yang tercinta.
Kepulangan pria berkacamata ini pun diwarnai kesedihan.
(TRIBUNBATAM.id/Widi Wahyuning Tyas)