BATAM TERKINI

Detik-detik Hujan Es Disertai Puting Beliung Terjang Rumah Hasan di Sagulung Batam

Hasan menceritakan detik-detik angin puting beliung datang dan menerjang atap rumahnya saat hujan es guyur Batam, Selasa (29/3)

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Pertanian Sitanggang
Potret rumah Hasan di Kampung Tua Tanjung Gundap Sagulung Batam yang hancur kena hujan es disertai puting beliung, Selasa (29/3/2022) 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sebanyak 28 rumah di Kampung Tua Tanjung Gundap, Kelurahan Tembesi Kecamatan Sagulung, Kota Batam, dihantam angin puting beliung, pada Selasa (29/3/2022) lalu.

Kejadiannya sekira pukul 14.30 WIB, bersamaan dengan hujan es yang mengguyur Sagulung.

Dari 28 rumah warga itu, dua rumah di antaranya rusak parah.

Informasi yang dihimpun TribunBatam.id, angin puting beliung awalnya datang dari arah laut.

Lalu menuju rumah warga yang berada di pinggir pantai di Kampung Tua Tanjung Gundap.

Angin yang berputar mengangkat atap rumah warga dan menghempaskannya, sehingga menimpa rumah warga lainnya.

Hasan, pemilik rumah yang kondisinya rusak parah menceritakan, saat angin puting beliung datang dirinya sedang berada di dalam rumah bersama istri dan anaknya.

Awalnya mereka mengira ada orang yang melempari rumah dengan batu kerikil.

Baca juga: Puting Beliung dan Hujan Es di Batam Rusak Puluhan Rumah

Baca juga: Penjelasan BMKG Soal Hujan Es di Dapur 12 Kecamatan Sagulung Batam

Namun saat mereka melihat keluar rumah, ternyata hujan es sebesar batu kerikil.

Tidak lama setelah hujan es, suara seperti pohon menimpa rumah terdengar sangat keras.

Bersamaan dengan suara itu, pintu rumahnya langsung terhempas ke dalam.

Saat melihat keluar, ada tiga gulungan angin. Satu gulungan besar dan dua lainnya berukuran lebih kecil sedang menggulung air laut naik ke atas.

"Tidak lama angin itu mendekat ke rumah dan langsung mengangkat atap rumah saya," kata Hasan.

Kurang lebih lima menit angin berputar di atas rumahnya. Setelahnya, separuh atap rumahnya hancur dan terbang terbawa angin.

"Saya tidak tahu kemana sebagian atap rumah saya," kata Hasan.

Di tengah kondisi mencekam itu, Hasan berusaha menutup pintu rumahnya.

Namun tidak bisa. Ia kalah kuat. Bahkan Hasan nyaris dibawa gulungan angin naik ke atas.

"Mungkin Tuhan masih sayang sama saya, dan mungkin belum ajal. Jadi saya tidak ikut diterbangkan," kata Hasan.

Ia menjelaskan, saat itu istri dan anaknya langsung berusaha bersembunyi di dalam kamar agar tidak ikut terbawa angin.

"Plapon rumah saya sempat terangkat juga. Tapi karena terhalang ring atap, tidak ikut terangkat," katanya. (Tribunbatam.id/ Pertanian Sitanggang)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved