BATAM TERKINI

Wisman Keluhkan Antrean Panjang Layanan Tes PCR di Pelabuhan Batam, Ini Tanggapan KKP

Kepala KKP Batam dr Achmad Farchanny sebut, penumpukan wisman terkait layanan tes PCR di Pelabuhan Batam Center terjadi karena petugas klinik hanya 1

Editor: Dewi Haryati
TRIBUNBATAM.ID/BERES LUMBANTOBING
Wisman Keluhkan Antrean Panjang Layanan Tes PCR di Pelabuhan Batam, Ini Tanggapan KKP. Foto Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Kota Batam, Achmad Farchanny. Foto diambil beberapa waktu lalu 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Prosedur masuk ke Batam melalui pintu pelabuhan banyak dikeluhkan para wisatawan mancanegara (wisman).

Selain lamanya hasil tes PCR yang keluar, beberapa waktu lalu wisman juga mengeluhkan adanya penumpukan pada antrean pengambilan sampel swab di Pelabuhan Batam Center.

Akibat proses pengambilan sampel membutuhkan waktu, antrean wisman pun panjang dan berjalan lama.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam, dr. Achmad Farchanny, menjelaskan, kala itu terjadi penumpukan wisman karena petugas klinik atau lab untuk PCR mandiri hanya berjumlah 1 orang.

"Mereka kurang mengantisipasi meningkatnya jumlah pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), khususnya wisman dari Singapura ke Batam melalui Pelabuhan Batam Center," jelas Farchanny, Minggu (3/4/2022).

Ia menegaskan, kendala ini sudah dikoordinasikan kepada pengelola pelabuhan serta pihak klinik atau lab terkait, agar dapat menambah jumlah petugasnya. Selain itu, konter pengambilan sampel swab juga akan ditambah.

Farchanny menambahkan, aturan prosedur masuk WNI atau pun WNA dari luar negeri lewat pelabuhan Batam sudah seragam dan diatur dalam Surat Edaran (SE) Satgas Nasional Nomor 15 Tahun 2022.

Adapun pengambilan swab untuk pemeriksaan PCR bagi wisman, WNA, dan WNI yang bukan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dilakukan secara mandiri oleh klinik atau lab yang telah mendapat izin sebagai pemeriksa PCR dari Dinas Kesehatan.

Baca juga: Pintu Masuk Wisman Dibuka, Pembuatan Paspor di Imigrasi Tanjungpinang Meningkat

Baca juga: Di Depan Menteri Sandiaga Uno, Pelaku Wisata Batam Minta Syarat PCR Wisman Dihapuskan

"KKP melakukan pengawasan terhadap klinik/lab yang beroperasi di pelabuhan atau bandara untuk memastikan pelaksanaannya sesuai prosedur dan sesuai tarif yang telah ditetapkan pemerintah," jelas Farchanny.

Setelah pengambilan swab saat kedatangan, wisman dapat melanjutkan pemeriksaan di meja imigrasi dan bea cukai.

Hasil pemeriksaan PCR test dapat ditunggu di hotel yang telah dipesan. Sesampainya di pelabuhan, wisman akan langsung dijemput oleh petugas hotel terkait.

"Kalau hasilnya negatif, wisman boleh melanjutkan aktivitas di luar," tambah Farchanny.

Sementara itu, untuk kedatangan PMI, pelajar, dan WNI yang sesuai ketentuan SE Nomor 15 Tahun 2022 itu, pengambilan swab dilakukan oleh petugas KKP di pelabuhan dan pemeriksaannya dilakukan oleh BTKLPP Batam.

Setelah proses di pelabuhan selesai, para PMI diminta menunggu hasil PCR test di lokasi karantina terpusat yang telah ditetapkan pemerintah, yakni di Rusun BP Batam Tanjunguncang.

Curhat Wisman Singapura Masuk Batam

Sebelumnya diberitakan, alur perjalanan masuk ke Batam, Indonesia dikeluhkan seorang wisatawan mancanegara (wisman) asal Singapura.

Wisman bernama Zalazan bin Mazlan ini, berniat untuk wisata di Batam. Namun terkendala karena lamanya keluar hasil tes PCR yang dijalani sesampainya di Batam.

Kala itu, Zalazan tiba di Batam melalui pintu masuk Pelabuhan Harbour Bay Batam.

"Selepas PCR terus saya check in di hotel, tapi sampai besoknya, hari ini pukul 07:30 WIB belum dapat hasil. Kalau begini orang yang mau libur satu malam saja tidak ada gunanya," keluh Zalazan.

Ia mengeluhkan, persyaratan dan prosedur masuk ke Batam masih sangat sulit dan memakan biaya. Sebelum berangkat, dari Singapura ia harus PCR test 2x24 jam dengan biaya $100, lalu membeli asuransi berdurasi 14 hari yang harganya $50 - $100, dan sesampainya di Batam harus melakukan tes PCR ulang dengan biaya Rp 300 ribu.

Belum lagi, Zalazan mengakui, harga tiket kapal Singapura - Batam menjadi lebih tinggi dibanding sebelumnya.

Dari $50 menjadi $98. Ia rela merogoh kocek untuk membayar semua itu karena sudah lama ingin berwisata kembali ke Batam.

"Saya sedang karantina dari semalam hingga hari ini menunggu hasil di Pacific Hotel. Belum bisa ke mana-mana. Saya kira akan keluar hasil cepat 1-2 jam saja," ujar Zalazan.

Baca juga: Cerita WNI saat Pulang Liburan dari Singapura, Keluhkan Aturan Masuk Indonesia Memberatkan

Baca juga: Keluhan PPLN Singapura di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Antre 3 Jam untuk Tes PCR

Ia berharap, pemerintah dapat memangkas waktu dalam prosedur kedatangan orang asing ke Batam agar tidak justru menyulitkan wisman ketika berwisata.

Ia juga mengharapkan beberapa prosedur seperti pemeriksaan tes PCR diganti menjadi antigen agar menghemat biaya, dan hasilnya cepat keluar.

"Seperti apa yang saya rasakan, kalau orang pergi ke sini dua hari satu malam saja, mereka akan menyesal. Lebih baik nyatakan kepada WNA harus sekurang-kurangnya 3 hari 2 malam, supaya mereka tidak kecewa," tambahnya.

(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved