RAMADHAN
Tips Jitu Menghilangkan Haus tanpa Membatalkan Puasa Ramadhan
Selama bulan Ramadan umat Muslim diwajibkan menjalankan ibadah puasa sebulan penuh lamanya. Saat berpuasa, tubuh akan mengalami dehidrasi lantaran
Jika tak sempat mandi, bisa juga dengan mengelap dan menepuk-nepuk wajah menggunakan handuk basah untuk memberikan efek segar.
Baca juga: Makan Sahur Setelah Imsak, Puasa Sah atau Tidak?
Baca juga: Menutup Kekurangan Salat Wajib 5 Waktu, Inilah Kedahsyatan Qobliyah Subuh yang Dijanjikan Allah
3. Dinginkan tubuh dengan es batu
Sama halnya handuk basah, es batu juga akan memberikan efek segar pada tubuh selama puasa.
Anda bisa coba membalut es batu dengan handuk dan meletakkannya di area leher, pergelangan tangan, dada, dan pelipis.
Area-area tersebut merupakan titik nadi tempat pembuluh darah terdekat dengan permukaan kulit.
Sehingga, menurut Medical News Today, cara ini mampu dengan cepat menurunkan suhu darah yang mengalir dan tubuh pun terasa lebih sejuk.
4. Pilih pakaian tipis dan menyerap keringat
Menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat bisa mencegah tubuh kepanasan dan dehidrasi.
Dilansir dari Medical News Today, panas akan lebih mudah melewati kain berbahan serat alami seperti katun dan linen.
Mengenakan kedua bahan di atas, memungkinkan panas lebih cepat keluar dari tubuh dibanding dengan kain sintetis seperti akrilik dan nilon.
Baca juga: Sikat Gigi Saat Puasa, Ibdah Sah atau Tidak?
Baca juga: Berpuasa di Bulan Ramadhan tetapi Salat Lima Waktu Lalai, Sah atau Tidak?
Tips agar tak mudah haus saat puasa
Ahli gizi klinis di Healthbay Clinic Dubai, Sara Abdelghany menjelaskan, hidrasi adalah kunci agar tak mudah haus selama berpuasa.
"Umumnya, kita membutuhkan antara 8-12 gelas air setiap 24 jam, tergantung pada tingkat aktivitas, usia, dan jenis kelamin kita," katanya, sebagaimana dilansir Al Arabiya.
Perlu diingat, minum air sekaligus dalam jumlah banyak tidak akan membantu mengurangi haus saat puasa. Pasalnya, ginjal memiliki kapasitas terbatas untuk menyaring satu liter air per jam.
"Yang terbaik adalah membagi asupan cairan ke dalam periode antara buka puasa dan sahur," tambah dia.