Aksi Viral saat Ramadhan, Wanita Bawa Senjata Tajam Masuk Masjid, Polisi Beri Penjelasan
Tribun mencatat 2 kasus viral yang terjadi saat Ramadhan, tepatnya di Jakarta Selatan (Jaksel). Salah satunya wanita membawa sajam masuk dalam masjid.
TRIBUNBATAM.id - Dua aksi mencengangkan saat Ramadhan terjadi di Jakarta Selatan (Jaksel).
Pertama seorang wanita yang menjadi korban penganiayaan menggunakan senjata tajam oleh orang tak dikenal (OTK).
Wanita bernama Khamidah (51) yang sehari-hari membuka warteg itu mendapat luka bacok saat hendak menunaikan salat subuh.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Harsono RM, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (7/4/2022).
Adapun peristiwa kedua aksi seorang wanita yang masuk ke dalam masjid sambil membawa senjata tajam.
Peristiwa itu diketahui terjadi di Masjid Darul Falah, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (8/4/2022) pagi.
Baca juga: Viral Video Wanita Masuk Masjid Bawa Sajam di Pesanggrahan, Ini Kata Polisi
Baca juga: Polisi Buru Pemuda 19 Tahun di Wonomulyo Polman, Kabur Setelah Serang Warga Pakai Sajam
Dalam video yang beredar, wanita itu tampak berjalan santai memasuki masjid.
Ia terlihat menenteng senjata tajam di tangan kanannya.
Di dalam masjid tersebut tampak seorang jemaah berbaju putih yang tengah duduk bersila.
Baru berjalan beberapa langkah, seorang jemaah dari luar masjid langsung berupaya merebut senjata tajam yang dipegang wanita tersebut.
Jemaah lainnya kemudian membantu agar senjata tajam lepas dari genggaman waniya itu.
Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan membenarkan peristiwa yang sempat viral di sosial media itu.
Ia menduga jika wanita berinisial Y (40) tersebut diduga stres.
"Warga atau perempuan stres, sudah lama stres," kata Nazirwan saat dikonfirmasi.
Nazirwan menjelaskan, polisi bersama RW dan keluarga pelaku sudah menangani insiden tersebut.
Polisi: Barang Tak Ada yang Hilang
Sementara polisi juga mengungkap kronologis terhadap apa yang dialami Khamidah.
Perempuan 51 tahun ini diketahui menjadi korban penganiayaan menggunakan senjata tajam oleh OTKdi Jalan Harsono RM, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (7/4/2022).
Baca juga: Viral Video Remaja Bawa Sajam, Ternyata Dibuat untuk Konten, Begini Nasibnya Sekarang
Baca juga: Pria Bawa Sajam Serang Kiai Muda di Indramayu Saat Wirid di Musala Pondok Pesantren
Kapolsek Pasar Minggu Kompol Bambang Handoko mengatakan, pihaknya masih menyelidiki motif pembacokan itu.
Pasalnya, dalam peristiwa itu korban tidak kehilangan barang-barang berharganya.
"Korban tidak bawa (perhiasan) sama sekali, barang korban tidak ada yang hilang," kata Bambang saat dikonfirmasi, Kamis sore.
Bambang menuturkan, korban dibacok ketika hendak Salat Subuh di masjid kawasan Ragunan.
"Kejadiannya tepat pas mau Salat Subuh, sekitar pukul 04.35 WIB, di dekat Diklat Kejaksaan," ucap Bambang.
Dari hasil penyelidikan sementara, polisi mencium ada kejanggalan di kasus ini.
Ia diduga jadi korban salah sasaran.
Pelaku pembacokan diduga tidak mengetahui bahwa saat itu korban tak membawa perhiasan atau barang berharga lainnya.
"Sepertinya korban salah sasaran, orang barangnya nggak ada yang hilang," kata Kanit Reskrim Polsek Pasar Minggu Iptu Sofyan Suri saat dikonfirmasi.
Baca juga: 2 Pria Jadi Korban Begal Hingga Terluka, Pelaku Bawa Kabur Motor Sambil Ayunkan Sajam
Baca juga: 56 Pemuda Berandalan Anggota Geng Motor Rencanakan Tawuran, Berlagak Bawa Sajam dan Bom Molotov
Sofyan menuturkan, pihaknya bersama Polres Metro Jakarta Selatan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Sudah tadi olah TKP sama Kasat (Reskrim Polres Jaksel), cek CCTV juga," ujar dia.
Bambang menyebut luka bacok yang diderita korban tidak terlalu dalam.
"Kita pasti lakukan penyelidikan, mau kita ungkap," ujar dia.
CERITA Korban
Wanita bernama Khamidah (51) menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal (OTK) pada Kamis (7/4/2022).
Peristiwa pembacokan itu terjadi di Jalan Harsono RM, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Khamidah mengatakan, ketika itu ia hendak melaksanakan ibadah Salat Tahajud di masjid.
Sebelum berangkat menuju masjid, ia menyempatkan diri untuk pamit kepada anaknya.
"Pas mau tahajud bilang ke anak-anak, 'aku mau tahajud dulu ya'. Terus kata anak-anak 'iya mah'," kata Khamidah di kediamannya, Kamis malam.
Wanita yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang warteg itu kemudian berangkat ke masjid dengan berjalan kaki.
Dalam perjalanan menuju masjid, Khamidah melihat seorang pengendara motor melaju dengan kecepatan tinggi yang tak lain adalah pelaku pembacokan.
Pelaku memberhentikan kendaraannya beberapa meter di depan korban.
Pelaku kemudian turun dari motor dan berjalan kaki menuju Khamidah.
Sementara itu, motor pelaku berada di tepi jalan dengan kondisi mesin yang dibiarkan menyala.
"Dalam hati aku pikir orang itu mau tanya alamat, terus dia makin dekat ke arah aku," ujar Khamidah.
Baca juga: VIRAL Preman Kampung Bermasker Calon Wali Kota Tenteng Sajam Pungli Pengemudi Angkot
Baca juga: Pengikut Rizieq Shihab Menyerang Polisi dengan Senjata Tajam dan Senjata Api
Tak disangka, pelaku mengeluarkan senjata tajam berupa sebilah celurit.
Khamidah spontan menutupi lehernya sebelah kanan menggunakan tangan.
"Aku nutupin leher bagian kanan, terus dia malah bacok yang sebelah kiri. Terus kena di pelipis sama tangan," ungkap Khamidah.
Setelah tiga kali membacok korban, pelaku berlari ke arah motornya yang masih menyala dan langsung melarikan diri.
Di sisi lain, Khamidah yang terluka berjalan ke arah seberang sambil mencoba berteriak meminta pertolongan.
"Aku langsung lemas duduk di jalan, pas itu aku masuk ke warteg terus darah ini keluar semua, kena baju, kerudung, sarung. Aku kaget teriak Allahu Akbar, terus bilang minta tolong," ujar dia.
Khamidah tak ingat ciri-ciri orang yang telah membuatnya terluka.
Ia hanya ingat pelaku mengenakan jaket berwarna hitam
MENGAKU Tak Punya Musuh
Khamidah (51), korban pembacokan Orang Tak Dikenal (OTK) di Jalan Harsono RM, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan merasa tidak pernah memiliki musuh.
Ia mengaku sudah tinggal di kawasan Ragunan selama hampir 30 tahun sejak 1993.
"Jangankan punya masalah dengan orang biasa, sama preman pun aku baik apa adanya," kata Khamidah saat ditemui di kediamannya, Kamis (7/4/2022) malam.
Bahkan, Khamidah sering kali menawarkan makan dengan potongan harga kepada warga yang dianggap kurang mampu.
"Minta makan ya aku tawarin, 'ayo mau makan ya makan aja, nasi gak usah bayar' saya selalu nawarin," ujar dia.
Ia pun mengaku bingung dengan motif pelaku pembacokan yang membuatmya terluka.
"Itu pasti orang yang nggak dikenal, tujuannya apa saya nggak tahu," tutur Khamidah.(TribunBatam.id) (Tribunnews.com/Theresia Felisiani) (TribunJakarta.com)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Sumber: Tribunnews.com
