FEATURE
Menyentuh, Kisah Penumpang Berbagi Makanan saat Buka Puasa di KMP Bahtera Nusantara 01
Ratusan umat Muslim menikmati buka puasa bersama saat berada di kapal KMP Bahtera Nusantara 01. Tak sedikit di antara mereka yang berbagi makanan
NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Ketika matahari terbenam di sebelah barat dan azan Magrib dikumandangkan, menjadi tanda bagi seluruh umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa untuk segera berbuka puasa.
Waktu terbenamnya matahari atau saat azan magrib dikumandangkan, menjadi momen yang paling ditunggu.
Tentunya momen tersebut menjadi ketenangan bagi mereka yang letih, setelah melakukan aktivitas sehari-hari dan menahan diri tanpa makan dan minum, dimulai sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Bulan suci Ramadhan ini tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT, namun juga bisa mempererat tali silaturahmi dan menambah persaudaraan.
Seperti halnya yang dirasakan Gusti (25), pria asal Tanjungpinang saat melakukan perjalanan menggunakan kapal Roro, KMP Bahtera Nusantara 01 dari Tanjung Uban menuju Matak, Kepulauan Anambas pada Sabtu (9/4/2022) kemarin.
Waktu sudah menunjukkan pukul 18.11 WIB, mentari jingga yang menyorot tajam nan menyengat pun telah tenggelam di ufuk barat. Dan ditambah suara azan Magrib telah dikumandangkan dari musala yang ada di kapal.
Kala itu ratusan umat Muslim berbuka puasa serentak di atas kapal. Para penumpang itu kebanyakan mereka yang akan berangkat menuju Matak di Kabupaten Kepulauan Anambas, Midai dan Penagi di Kabupaten Natuna.
Penumpang yang berbuka puasa tampak duduk berkelompok di atas lantai beralaskan tikar. Mereka membentuk lingkaran kecil. Ada pula yang duduk di kursi melingkari meja di lantai 4 kapal roro tersebut.
Baca juga: KISAH Jalaludin, 30 Tahun Jadi Pembaca Doa Bagi Warga saat Ziarah Kubur di Lingga
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Masjid Nurul Islam Batam, Ada Jejak BJ Habibie di Sini
Tampak sejumlah penumpang saling berbagi makanan dan minuman untuk berbuka puasa.
Seperti yang dilakukan Gusti. Saat matahari terbenam ia langsung mengajak penumpang lain yang berpuasa untuk duduk bersama dengannya dengan maksud berbuka bersama.
Ia tahu betul bahwa di kapal Roro seperti KMP Bahtera Nusantara 01 tidak menyediakan makanan bagi penumpang dan hanya menyediakan kantin untuk berbelanja.
Oleh sebab itu, Gusti telah mempersiapkan diri dengan membawa bekal untuk berbuka puasa.
"Kan lumayan bang kalau kita bawa bekal dari rumah, pengeluaran kita juga berkurang. Soalnya kalau belanja di atas kapal itu sedikit mahal," kata orang yang bekerja sebagai polisi di Matak, Kepulauan Anambas itu kepada Tribunbatam.id.
Ia pun mengajak penumpang lainnya untuk berbuka puasa bersama dengannya.
"Mari pak, bu, kita buka bersama. Ini ada sedikit makanan," ajaknya.
Menurutnya berbuka dalam perjalanan seperti di atas kapal roro itu menjadikan sebuah kenangan tersendiri. Sebab dengan momen bulan suci Ramadhan, ia bisa menambah kenalannya.
Hal serupa pun dilakukan Kepala UPT. Penyelengara Pelabuhan Wilayah Empat Kabupaten Natuna dan Anambas, Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Riau Muhammad Fadhal, yang saat itu juga menjadi penumpang KMP Bahtera Nusantara 01.
Sebelum kapal berangkat meninggalkan Pelabuhan Tanjung Uban, Fadhal menyempatkan diri membeli takjil.
"Kan lumayan bisa berbagi dengan penumpang lain saat berbuka," ujarnya.
Sambil menikmati makanan, Fadhal tampak sedang memperhatikan salah satu penumpang yang sedang keasikan menikmati asap tembakau seusai berbuka.
Sontak ia pun menceritakan pengalamannya. Ia sempat menjadi perokok berat beberapa tahun yang lalu dan bahkan bisa menghabiskan 3 sampai 4 bungkus dalam sehari.
"Dulunya saya juga perokok berat pak. Tapi syukurnya bisa berhenti. Saya berhenti itu dengan sumpah," kata pria yang akrab disapa Bang Alal itu.
Menurutnya saat perokok berat mencoba berhenti merokok, ia pasti akan merasa gelisah saat setelah makan, minum, dan bahkan buang air besar.
"Kalau sudah berhenti, itu pasti dalam 1 atau 2 tahun itu kelihatan seperti orang stres gegara tak merokok, tapi setelah itu biasa saja," katanya sambil tertawa.
Di lain sisi, Fadhal menjelaskan, kehadiran KMP Bahtera Nusantara 01 sangat bermanfaat bagi masyarakat Kepulauan Riau (Kepri).
Pasalnya kapal roro itu melayani rute antar kecamatan, kabupaten dan kota di Provinsi Kepri dan Provinsi Kalimantan Barat.
Tujuannya meliputi, Tanjung Uban, Matak, Midai, Penagi, Subi, Serasan, Sintete dan sebaliknya.
"Selain itu, biaya tiket juga masih tergolong murah, sehingga kapal roro ini menjadi salah satu transportasi laut yang disenangi masyarakat," tutupnya. (Tribunbatam.id/Muhammad Ilham)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google