HUMAN INTEREST

KISAH Jalaludin, 30 Tahun Jadi Pembaca Doa Bagi Warga saat Ziarah Kubur di Lingga

H. Jalaludin Muhammad Yusuf (65), yang merupakan salah seorang tokoh agama yang paling dikenal warga di TPU kelurahan Dabo Lama, Kecamatan Singkep.

Penulis: Febriyuanda |
TRIBUNBATAM.id/FEBRIYUANDA
Jalaludin Muhammad Yusuf saat membatu warga membacakan doa di TPU Kelurahan Dabo Lama, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Kepri, Sabtu (2/3/2022) 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Ziarah ke kuburan menjelang bulan suci Ramadan sudah menjadi kebiasaan dan budaya sebagian masyarakat Indonesia.

Termasuk di wilayah Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Menjelang bulan suci Ramadan 1443 Hijriyah, warga di Kabupaten Lingga tidak melewatkan kesempatan untuk mengunjungi Tempat Pemakaman Umum (TPU) umat Islam.

Mereka melakukan ziarah dua hingga tiga hari, sebelum masuk bulan suci Ramadhan.

Beberapa peziarah tampak pergi sendiri ataupun membawa keluarga untuk mendoakan kuburan orang tua dan kaum kerabat mereka.

Hal itu tampak dari pantauan TRIBUNBATAM.id, di TPU kelurahan Dabo Lama, Kecamatan Singkep, Sabtu (2/4/2022) sore.

Namun ada seseorang yang tampak sibuk membacakan tahlil dan doa di sana.

Dia H. Jalaludin Muhammad Yusuf (65), yang merupakan salah seorang tokoh agama yang paling dikenal warga di sana.

Baca juga: Usianya Hampir Satu Abad, Simak Sejarah Masjid Tertua di Anambas, Masjid Jami Baiturrahim

Baca juga: Disinggung Gubernur, Dinkes Ungkap Pemicu Capaian Vaksinasi Booster di Lingga Rendah

Pria ini tinggal di Sekop Darat, Kelurahan Dabo.

Dia memang berprofesi sebagai pendoa dan pemandi jenazah.

Pekerjaan yang telah dirintis nya lebih kurang 30 tahun ini, menjadi keberkahan baginya menjelang Ramadhan.

Beberapa warga saat itu memintanya untuk membacakan doa di kuburan orang terdekat mereka.

Ya, dia mendapatkan imbalan secara ikhlas dari orang yang meminta bantuannya.

"Bukan saya sendiri, ada juga yang lain. Kalau sendiri mungkin saya tidak bisa handle," ungkap Jalal saat diwawancarai TRIBUNBATAM.id.

"Itu (imbalan-red) tidak ditentukan nominalnya, berapa pun yang dikasi saya terima. Namanya juga amal jariyah," terangnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved