Satu Keluarga Tewas dalam Kebakaran Bengkel, Tetangga Dengar Suara Minta Tolong
Satu keluarga yang terdiri dari lima orang tewas dalam kebakaran bengkel motor yang terjadi di Jalan Warakas, Tanjung Priok, Selasa (12/4)
TANJUNGPRIOK, TRIBUNBATAM.id - Musibah kebakaran menimpa satu keluarga di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/4/2022) dinihari.
Lima orang penghuni di dalamnya tewas dalam kebakaran bengkel motor.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Warakas 1 RT 016 RW 01, Warakas.
Satu keluarga ini terdiri dari ibu dan ayah serta tiga anaknya.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Rahmat Kristantio mengatakan, peristiwa kebakaran itu dilaporkan sekira pukul 02.37 WIB.
“Pelapor melihat asap keluar dari bengkel motor, lalu melaporkan melalui telepon ke kantor Sudin Gulkarmat Jakarta Utara,” kata Rahmat, Selasa (11/4/2022) dilansir dari Wartakotalive.com.
Mendapati laporan tersebut, pihaknya kemudian langsung bergerak dengan mengerahkan 10 unit mobil damkar dan 50 personel untuk padamkan kobaran api.
“Luas area yang terbakar berukuran 6 x 10 meter dan untuk proses pemadaman dinyatakan selesai pukul 03.55 WIB,” ujar Rahmat.
Baca juga: Kemensos Bantu Korban Kebakaran di Kecamatan Kundur Karimun
Baca juga: Kebakaran Lahan Pulau Bintan saat Ramadan, Petugas Damkar Sempat Padamkan Api Cara Manual
Kesaksian Warga
Seorang tetangga korban, Hendriyan (40), bercerita bahwa saat terjadi peristiwa kebakaran, korban yang berjumlah lima orang itu sempat berteriak meminta pertolongan.
“Warga tahu, terdengar mereka minta tolong. Tetapi bagaimana, api besar,” kata Hendriyan di lokasi.
Tidak hanya berteriak meminta pertolongan, saat itu korban juga berusaha menggedor rolling door yang terkunci supaya bisa keluar menyelamatkan diri dari kobaran api.
“Terdengar minta tolong. Gedor-gedor rolling juga terdengar," ujar Hendriyan yang tinggal berjarak satu ruko dari lokasi kebakaran.
Hendriyan menceritakan saat itu warga tak bisa berbuat banyak, karena kobaran api begitu besar.
Sehingga, mereka kesulitan untuk menyelamatkan para korban.