Ibunda Alfatih Tak Berhenti Menangis, Lepas Kepergian Bocah Tenggelam di Batu Merah Batam
Mata Sudarmi, ibunda Alfatih bengkak. Dia seperti orang linglung atas meninggalnya Alfatih. Bocah itu tenggelam di Batu Merah bersama 2 temannya
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sudarmi, ibu kandung M Alfatih (10), bocah tenggelam di Pantai Batu Merah Batam tak berhenti menangis.
Tangisan kesedihan itu terjadi sejak Jumat (15/4/2022) siang.
Akibatnya, kedua bola mata Sudarmi terlihat bengkak dan memerah.
Dia tampak tak berdaya. Tidak ada satu pun ucapan yang dilontarkan dari mulut perempuan berhijab itu.
Hanya ada dengungan suara tangisan saja yang dikeluarkannya.
Sudarmi seperti orang linglung. Sesekali terlihat tatapan kosong, memandang ke arah ratusan orang yang mengelilinginya.
Bahkan untuk berjalan saja susah. Ia harus ditopang dan diarahkan oleh tiga ibu-ibu, dari samping dan belakang.
"Sabar Mi yang penting sudah ditemukan. Ikhlaskan Mi," kata seorang ibu yang berdiri tepat di belakang Sudarmi, Sabtu (16/4/2022) malam di rumah duka.
Baca juga: Alfatih Bocah Tenggelam di Batu Merah Batam Ditemukan Meninggal Dunia
Baca juga: Fakta-fakta Tiga Bocah Tenggelam di Batam saat Berenang di Pantai Batu Merah
Pantauan Tribun Batam.id di kediaman Alfatih, terlihat ratusan orang memadati lorong-lorong tidak jauh dari rumah Alfatih.
Gang yang kecil membuat masyarakat sedikit kesulitan menuju ke rumah Alfatih.
Satu ambulans berwarna putih sudah siaga di depan masjid untuk mengantar jenazah Alfatih ke pemakaman di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Air Raja, Sei Tering, Kecamatan Batu Ampar.
Di TPU itu, dua rekan Alfatih, yakni Daffa dan Arkano lebih dahulu dimakamkan di sana.
Diketahui Alfatih merupakan anak pertama dari pasangan Mujiono dan Sudarmi.
Alfatih saat ini duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) kelas 4.
Alfatih pergi untuk selama-lamanya meninggalkan satu adik perempuan dan kedua orangtuanya.