LINGGA TERKINI

Wakil Bupati Lingga Temui Kemenpan RB, Perjuangkan Nasib PTT dan THL

Wakil Bupati Lingga mendatangi Kemenpan RB. Nasib PTT dan THL menjadi fokus utamanya.

Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Diskominfo Lingga
Wakil Bupati Lingga Neko Wesha Pawelloy di sambut oleh Staf Deputi Bidang MSDM Kementerian Pemberdayaan Aaparatur Negara dan Refirmasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Muhammad Aulia. Pertemuan membahas tentang kebijakan penghapusan tenaga honorer. 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Wakil Bupati Lingga, Neko Wesha Pawelloy mendatangi Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB) baru-baru ini.

Dia berharap, agar pemerintah pusat dapat meninjau kembali tentang larangan pengangkatan tenaga PTT dan THL yang termaktub dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 49 tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.

“Sebenarnya tidak hanya konsultasi tapi kita ingin menolak aturan yang dibuat tersebut, karena tidak semua daerah di Indonesia itu SDM-nya sama, tenaga PTT dan THL masih sangat kita butuhkan khususnya di Lingga,” ujarnya saat kembali ke Lingga, Senin (25/4/2022).

Menurut mantan Ketua Komisi I DPRD Lingga ini, permasalahan Sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Lingga khususnya para PTT dan THL terjadi karena kondisi geografis.

Hal itu Kabupaten Lingga merupakan daerah dengan pulau-pulau terpencil.

Baca juga: Jadwal Buka Puasa Hari Ini di Karimun, Anambas, Lingga, Natuna 23 Ramadhan/25 April 2022

Baca juga: TAWARKAN 35 Produk dari 25 UMKM, Gerai Dari Dabo Khas Lingga Kenalkan Produk Lokal

Sehingga mempengaruhi budaya masyarakat yang masih belum begitu peduli pendidikan formal.

“Jadi kalau kita ikuti aturan tersebut, maka PTT dan THL yang ada sekarang ini harus mengikuti tes untuk dapat menjadi pegawai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dan itu tidak semua SDM kita mumpuni jika dilakukan tes, khususnya untuk bidang-bidang tertentu,” ujarnya.

Bidang tertentu yang dimaksudkannya adalah seperti tenaga kebersihan dan tenaga-tenaga cleaning service.

Serta beberapa bidang lainnya yang rata-rata di Kabupaten Lingga sumber SDM nya masih belum mumpuni dari aspek administrasi.

“Jika kita paksakan mengikuti aturan yang ada dalam PP nomor 54 tahun 2018 tersebut, saya khawatir putra-putri di daerah kita akan kesulitan untuk lolos menjadi PPPK sesuai aturan tersebut. Hal itu berpotensi memicu polemik di daerah kita,” jelasnya.

Meskipun baru-baru ini pemerintah membolehkan tenaga di bidang-bidang tertentu seperti pramusaji.

Baca juga: Pemkab Lingga Dapat Penghargaan dari KPK, Nizar Minta Pegawai Tak Cepat Puas Diri

Baca juga: Jadwal Imsakiyah dan Salat di Karimun, Anambas, Lingga, Natuna Hari Ini, Jumat (22/4/2022)

Tenaga kebersihan dan tenaga keamanan atau bidang lainnya yang dibutuhkan oleh pemerintah daerah dibolehkan diangkat melalui tenaga alih daya dari pihak ketiga atau outsorching namun hal tersebut masih belum ada regulasi yang jelas.

“Untuk outsourcing itu harus ada regulasi, dan jika mengacu pada regulasi tentang alih daya atau outsourching di Kementerian tenaga kerja. Saya kira APBD kita saat ini masih belum mumpuni dan kita masih belum siap khususnya untuk anggaran, karena masih banyak kebutuhan lainnya untuk masyarakat di APBD kita,” turut Neko.

Dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Lingga Neko Wesha Pawelloy di sambut oleh Staf Deputi Bidang MSDM Kementerian PANRB Muhammad Aulia.

Dia menyampaikan beberapa persoalan tentang peraturan pemerintah tersebut, yang dikhawatirkan akan mendiskriminasi putra putri di Kabupaten Lingga yang saat ini menjadi PTT dan THL di bidang-bidang tertentu.

“Semoga di bulan Ramadhan ini apa yang kita perjuangkan dapat membuahkan hasil,” harapnya.(TribunBatam.id/Febriyuanda)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Berita Tentang Lingga

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved