LIGA INDONESIA

Berita Persija - Mengenal Marek Janota, Pelatih Eropa Tersukses di Persija, Inspirasi Thomas Doll?

Menengok catatan sejarah, pelatih asal benua biru rata-rata kurang 'manis' di Persija Jakarta dan Marek Janota adalah satu di antara yang lebih baik

Editor: Mairi Nandarson
PERSIJA JAKARTA/Akun Twitter @infokomJakmania
Skuad Persija Jakarta pada laga 1979 di mana Macan Kemayoran yang dilatih oleh pelatih asal Polandia Marek Janota meriah juara Perserikatan (Foto ISTIMEWA) 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Sosok pelatih baru Persija Jakarta, Thomas Doll masih terus jadi perhatian.

Tampaknya, kehadiran eks pemain Lazio era 1991-1994 tersebut menarik perhatian pencinta dan pemerhati sepak bola tanah air.

Pengalamannya yang panjang di kancah sepak bola Eropa membuat performa Doll di musim depan bikin penasaran.

Ada pertanyaan menyeruak, seperti apa Persija di tangan Thomas Doll.

Akankah ia bernasih seperti Angelo Alessio, yang juga sama-sama dari Eropa yang cabut di tengah jalan.

Baca juga: Berita Persija - Mohamad Prapanca Bantah Marko Simic Soal Tidak Bayar Gaji

Baca juga: Transfer Persija - Marko Simic Pamit ke Jakmania, Ngaku Sudah Satu Tahun Gaji Belum Dibayar

Tentu saja, harapan disematkan para pencinta Persija Jakarta agar hal itu jangan terulang.

Jika bisa, Thomas mengulangsi era kejayaan Marek Janota.

Menengok catatan sejarah, pelatih asal benua biru bisa dibilang rata-rata kurang 'manis' di Persija Jakarta.

Ada sejumlah nama dari benua Eropa yang pernah menukangi Macan Kemayoran.

Di antarnya nama Marek Janota, Albert Fafie, Ivan Kolev, Atanas Georgiev, Sergei Dubrovin, hingga Angelo Alessio.

Jika ditotal, setidanya sudah ada 8 pelatih asal Eropa yang pernah menukangi Macan Kemayoran.

Dari semua itu, Marek Janota bisa dibilang legenda.

Dengan sepak terjangnya, ia mampu menjadikan tim kebanggaan ibukota klub dikatakuti bahkan merengkuh mahkota pada 1979.

Baca juga: Inter Milan Kalah vs Bologna, Simone Inzaghi: Ini Pukulan Berat, Tapi Kami Harus Tetap Maju

Baca juga: TC Timnas U23 Indonesia di Korea Selatan Berakhir, Shin Tae-yong: Fisik Membaik, Mental Turun

Kesuksesannya pelatih asal Polandia itu bahkan dikenang dengan manis oleh pihak Persija hingga saat ini.

Di laman resminya pada Oktober 2020 lalu, Persija mengenang masa-masa keemasan bersama dia.

"Ya Marek jadi pelatih asing pertama Persija yang sukses menghadirkan juara,"begitu dikutip dari laman resmi Persija.

Baca juga: Berita Persib - Cerita Ricky Kambuaya Soal Tekanan Bobotoh: Saya Jadi Lebih Semangat

Baca juga: Hasil Kejuaraan Badminton Asia, Jonatan Christie dan Praveen Jordan/Melati Menang

Marek Janota pertama kali menjejakan kakinya di Indonesia dengan memperkuat klub Persija Jakarta di kompetisi Perserikatan musim 1978/1979.

Pria kelahiran 13 Oktober 1937 itu menukangi Persija Jakarta saat kompetisi Perserikatan sudah memasuki paruh kedua putaran final yang saat itu menggunakan format grup dalam kompetisi penuh.

Ia didatangkan didatangkan oleh Manajer Persija Bob Hippy.

Bob menugaskannya untuk menggantikan pelatih Suwardi Arlan.

Menariknya di zamannya ia lebih mengandalkan pemain muda seperti Marsely Tambayong, Sofyan Hadi, Junaidi Abdillah, Johanes Auri, Simson Rumapasal, Rully Nerre, dan penyerang Andi Lala.

Baca juga: Hasil Kejuaraan Badminton Asia: Chico Menang, Ahsan/Hendra, Adnan/Mychell, Komang Ayu Kalah

Hasilnya terjawab, di bawah kepelatihan Marek Janota, Persija Jakarta menjadi tim yang tampil dengan disiplin tingkat tinggi dan dikakuti.

Mengandalkan pola permainan bertahan ala catenaccio Itali, Persija begitu menakutkan ketika melakukan serangan balik.

Hanya satu kekalahan kemudian mereka rasakan di putaran kedua (vs PSM Makassar), sementara tiga lainnya berujung kemenangan.

Satu di antar kemenangan tersebut terjadi pada laga terakhir melawan PSMS Medan pada 12 Januari 1979.

Waktu Macan Kemayoran berjuang habis-habisa demi gelar juara musim. Akhirnya Persija menang usai Andi Lala menceta gol.

Dalam laga tersebut, Persija bahkan berpesta gol di Senayan.

Tambahan tiga poin membuat mereka menyingkirkan PSMS Medan dari puncak klasemen dengan keunggulan selisih gol (Persija: 11 poin, selisih gol+7, PSMS: 11 poin selisih gol +6) dan keluar sebagai juara kompetisi perserikatan 1978/79.

Sebagian artikel dilansir dari : Persija.id

(AMINUDDIN)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved