Tim Mabes Polri Olah TKP Kecelakaan Bus Pariwisata Maut Renggut Belasan Nyawa
Kecelakaan bus pariwisata maut di renggut belasan nyawa jadi atensi penyidik Polri. Mereka menggelar olah TKP hari ini.
TRIBUNBATAM,id - Polisi masih memfokuskan penyelidikan terkait kecelakaan bus pariwisata maut di tol Surabaya - Mojokerto, Senin (16/5).
Dalam kecelakaan ini, sedikitnya 14 korban jiwa dan 19 penumpang luka-luka di jalur A KM712+400, Dusun Sukodono, Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jatim bersama Korlantas Mabes Polri pun menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi tersebut.
Mereka juga melibatkan tim gabungan dari Satlantas Polres Mojokerto, Dinas Perhubungan Provinsi Jatim dan Jasamarga selaku pengelola Tol Surabaya - Mojokerto.
Olah TKP digelar sekira pukul 07.47 hingga pukul 08.20 WIB.
Baca juga: Kecelakaan Maut tewaskan 15 orang, Supir Bus Mengantuk dan Mobil Terbalik di Jalan Tol
Baca juga: Kapolda Ungkap Fakta Mencengangkan Lakalantas Bus Pariwisata Maut Renggut Belasan Nyawa
Mereka menggunakan metode Traffic Accident Analysis dengan alat teknologi 3D Laser Scanner menggunakan alat Leica dilengkapi kamera 350 derajat yang digunakan untuk Scene kendaraan yang terlibat kecelakaan tunggal tersebut.
Ini digunakan untuk memastikan kronologi penyebab terjadinya kecelakaan menonjol yang korban-nya lebih dari lima orang yakni menganalisa mulai kontak fisik antara kendaraan bus hingga menyentuh tiang besi VMS (Variable Message Sign) disisi kiri jalan tol.
Nantinya, hasil olah TKP menggunakan alat tersebut akan dipakai untuk bahan gambar visual terkait kronologi kejadian kecelakaan.
Kasi Pullahjianta Subditlaka Ditgakkum Korlantas Polri, AKBP Hendra Wahyudi,SE, M.MTr menjelaskan pihaknya menggelar olah TKP dengan Tim TAA Ditlantas Polda Jatim di lokasi kejadian kecelakaan bus jalan Tol Surabaya-Mojokerto.
"Kami menggelar olah TKP terkait kecelakaan bus di jalan tol (Sumo) untuk mencari bukti tambahan guna kepentingan penyelidikan Polda Jatim. Kami Tim TAA memberikan gambaran sebelum, sesaat dan sesudah kecelakaan," jelasnya di lokasi, Selasa (17/5/2022).
Data otentik dari analisa dari lokasi kejadian akan diinput melalui software program Traffic Accident Analysis untuk merekonstruksi setiap detik adegan dalam gambar visual berbasis video animasi.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Tol Surabaya-Mojokerto, Bus Ardiansyah Tabrak Tiang, 13 Penumpang Tewas
Baca juga: Kecelakaan Maut Tewaskan 7 Pengendara Akibat Mobil Bus Hilang Kendali
Software TAA akan menganalisa mulai arah tabrakan, kecepatan kendaraan, hingga dapat mengukur secara akurat kecepatan tabrakan yang diduga kurang lebih sekitar 100 kilometer per/jam.
Hasil gambar visual animasi terkait kronologi kecelakaan ini bukan untuk dipublikasikan.
Melainkan untuk membantu penyidik mengungkap penyebab kecelakaan saat di persidangan.
"Ada tiga titik olah TKP menggunakan alat 3D Scanner mulai dari 100 meter sebelum terjadi kecelakaan, titik lokasi tabrakan dan sesudah kecelakaan, ucap AKBP Hendra.
Dari pantauan di lokasi terlihat bekas roda kiri kendaraan bus yang menggilas rumput di sisi kiri bahu jalan tol.
Namun tidak terlihat bekas pengereman hingga di lokasi tabrakan yang jaraknya dengan Guardrail 60 meter dari tiang VMS.
Hendra menyebut pihaknya akan memastikan terkait dugaan kendaraan bus tidak sempat melakukan pengereman hingga kecelakaan.
"Kami akan cek kembali pada sopir dan saksi-saksi yang ada di dalam kendaraan bus tersebut," ungkapnya.
Baca juga: Polisi Data Kecelakaan Lalu Lintas Jembatan Barelang Selama Libur Lebaran, Siaga 24 Jam
Baca juga: Zinidin Zidan Membatin Dikabarkan Meninggal karena Kecelakaan Tunggal di Tol: Parah Sih Ini
Dia menambahkan pihaknya akan menyampaikan sejumlah temuan baru menunggu hasil analisis terkait penyebab kecelakaan.
Ada goresan di guardrail bekas bodi bus sebelum menghantam tiang besi VMS jalan tol Sumo.
"Iya betul, tadi sudah kami ambil gambar dengan alat 3D Scanner dan akan kami padukan dengan bukti-bukti lain untuk memastikan jika itu goresan Guardrail dari kendaraan bus," pungkasnya.
FAKTA Baru Sopir Bus Maut
Ade Firmansyah (28) sopir cadangan bus pariwisata yang terlibat kecelakaan tunggal di Tol Surabaya-Mojokerto, KM 712.400/A, hingga menewaskan 14 orang diduga terindikasi mengonsumsi sabu-sabu.
Hal itu disampaikan Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Latif Usman, saat ditemui awak media di depan Gedung Ditlantas Mapolda Jatim, Selasa (17/5/2022).
Temuan tersebut, diperoleh penyidik dari hasil tes urine awal yang dilakukan terhadap sopir cadangan tersebut.
Guna memastikannya, Selasa (17/5/2022), penyidik sedang melakukan pengambilan sampel darah terhadap sopir cadangan itu, untuk dilakukan pengujian laboratorium forensik (Labfor).
"Pengemudi ini menggunakan sejenis sabu. Hari ini, kami mengambil darah untuk kita kirim ke Labfor, untuk memastikan kandungan apa yang ada di pengemudi ini," ujar Kombes Pol Latif.
Latif menambahkan, pihaknya juga akan melibatkan pihak Satresnarkoba Polres Mojokerto Kota untuk mendalami temuan dugaan sopir cadangan dalam laka tersebut, yang terindikasi mengonsumsi sabu-sabu.
Baca juga: Libur Lebaran, Jasa Raharja Kepri Respon Cepat Lakalantas di Tanjung Riau
Baca juga: Kecelakaan Maut Tewaskan 7 Pengendara Akibat Mobil Bus Hilang Kendali
Mulai dari, sejak kapan sopir cadangan itu mulai memiliki kebiasaan mengonsumsi sabu tersebut. Dari mana memperoleh serbuk kristal sabu tersebut.
Namun, untuk konteks kasus insiden kecelakaan tunggal tersebut. Latif menegaskan, pihaknya masih mendalami lebih lanjut, mengenai kapan terakhir kali si sopir cadangan tersebut mengudap sabu, sebelum terjadinya kecelakaan.
Pasalnya, terdapat temuan kronologi, selama perjalanan menuju Dieng Wonosobo, sopir cadangan tersebut diketahui tidak ikut kegiatan liburan di destinasi wisata yang dikunjungi bersama warga atau para penumpang.
"Kan ada waktu waktu selama perjalanan di Surabaya, di Wonosobo sampai Jogya ini, ada sempat dia berhenti, dan ada satu jam dia tidak ikut acara di Dieng, yaitu satu jam di tempat makan. Apakah itu. Nanti kita akan dalami dari Resnarkoba yang akan dalami untuk penggunaan narkobanya," pungkasnya.
Sekadar diketahui, dari kategori usia para korban tewas dalam, insiden tersebut.
Diketahui korban laki-laki berjumlah 6 orang. Diantaranya 2 anak-anak, dan 4 orang dewasa.
Korban berjenis kelamin perempuan berjumlah 8 orang berusia dewasa.
Mereka sempat dievakuasi ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo.(TribunBatam.id) (Surya.co.id/Mohammad Romadoni/Luhur Pambudi)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Sumber: Surya.co.id