SELEB TERKINI
Gandeng Ariel Tatum, Ini Peran Denny Siregar dalam Project Film Sayap-Sayap Patah
Denny Siregar punya peran khusus di film Sayap-Sayap Patah. Dalam film ini, Ariel Tatum dan Nicholas Saputra didapuk sebagai pemeran utama.
"Sesudah ngobrol dengan produser Yoen K, kami kemudian sepakat untuk menunjuk Rudi Soedjarwo sebagai sutradara. Pertama, dia sutradara yang bagus dan kuat di drama," kata Denny.
Selanjuntya, Denny mengungkap jika Rudi Soedjarwo adalah anak dari mantan Kapolri.
"Kedua, dia adalah anak dari mantan Kapolri alm. Anton Soedjarwo. Keterikatan Rudi dengan polisi inilah yang membuat dia sangat cocok menyutradari film ini," ujar Denny Siregar.
Denny Siregar juga mengungkap alasan peristiwa Mako Brimob 2018 diangkat dalam film Sayap-Sayap Patah.
Ia mengatakan karena peristiwa kejahatan tersebut sarat dengan nama agama yang disalahartikan.
"Kerusuhan di Mako Brimob adalah kejadian besar di 2018. Sayangnya, peristiwa itu seakan terlupakan. Saya ingin mengangkatnya kembali lewat film ini karena kejadian tersebut sarat peristiwa kejahatan atas nama agama yang disalahtafsirkan," ungkap Denny Siregar.
Denny memiliki keinginan besar untuk membuat monumen bersejarah bagi para anggota Densus 88.
"Saya juga ingin membuat monumen untuk lima orang anggota Densus 88 yang gugur dalam peristiwa itu. Selama ini, banyak sekali narasi yang dibangun seolah-olah kejadian terorisme itu tidak ada," kata Denny.
Dia ingin agar masyarakat lebih sadar akan terorisme yang berbahaya dan mengancam nyawa.
Dia sadar betul jika elama ini, korban dari aksi terorisme sudah sangat banyak.
"Terorisme itu ada dan sangat nyata. Korbannya begitu banyak," sambungnya.
Film Sayap-Sayap Patah juga sarat akan muatan kisah cinta keluarga.
Dalam film ini, Denny Siregar menggunakan karakter fiktif agar tidak menyinggung keluarga korban.
"Film 'Sayap-sayap Patah' bukanlah film aksi, tetapi ini film drama. Kisah tentang seorang lelaki yang berprofesi sebagai polisi, sekaligus seorang kekasih, yang terjebak dalam kerusuhan di Mako Brimob. Terinspirasi dari kejadian nyata, karakter fiktif sengaja digunakan supaya tidak menyinggung keluarga korban," jelas Denny Siregar panjang lebar.
(TRIBUNBATAM.id/Widi Wahyuning Tyas)