HUMAN INTEREST
Istri Walikota Batam Marlin Agustina Berhasil Nabung Rp 10 Juta dari Hasil Jualan Sampah
Istri Walikota Batam sekaligus Wakil Gubernur Kepri, Marlin Agustina ternyata memiliki kepedulian tinggi terhadap isu sampah. Ini buktinya.
Selain ibu rumah tangga dan berkarier, Marlin juga memprioritaskan kesehariannya buat berolahraga, demi menjaga kesehatan. Salah satunya yakni dengan bersepeda.
Saat Marlin bersepeda di komplek rumah bersama anaknya yang paling bontot, dirinya mengajarkan anaknya untuk mengambil sampah yang bisa didaur ulang.
Bahkan mereka sengaja membawa plastik kresek dari rumah untuk memungut sampah yang ada diseputaran komplek rumah.
"Saya ajarkan anak saya mengambil sampah itu dan saya katakan, itu duit loh dek. Dia pun semangat mengambil. Untuk bulan Mei 2022 ini saja kita sudah nabung lagi," katanya.
Dirinya berpartisipasi di dunia Bank Sampah saat suaminya, Muhammad Rudi masih menjadi Wakil Wali Kota Batam.
Bahkan dirinya selalu memotivasi kaum-kaum ibu rumah tangga lainnya.
“Kalau masalah sampah, saya sudah lama ikut berpartisipasi. Saat bapak (Wali Kota Batam) masih menjadi Wakil Wali Kota Batam saya sudah ikut mensosialisasikan bank sampah,” kata Marlin.
Hingga saat ini, Marlin berhasil memiliki 3 buku tabungan. Sehingga sampah pun baginya memiliki nilai ekonomi.
"2018 lalu kita sudah dapat 10 mesin jahit untuk membuat payung. Sudah saya sebarkan. Lalu motor Tosa dapat 2 unit, kita bagikan lagi. Lalu mesin cacah untuk kompos," katanya.
Menurut Marlin dengan memilah sampah dan mengumpulkan ke bank sampah, dirinya saat ini memiliki tabungan.
Karena itu tentu ini hal yang positif bagi ibu-ibu rumah tangga, karena bisa mendapatkan uang dari sampah. Hal itulah yang membuat pihaknya terus mensosialisasikan bank sampah.
“Tidak lupa saya juga ucapkan apresiasi dan terimakasih kepada bapak dan ibu satgas kebersihan yang membuat Batam menjadi bersih seperti saat ini,” katanya.
Menurutnya, kalau sampah hanya dibuang dan diangkut oleh pengangkut sampah tidak maksimal sehingga harus dipilah.
"Di rumah saya itu, bekas cucian daging, ikan dan sayur jadi siram ke tanaman. Sementara sampah yang bisa diurai seperti sisa nasi, sayur, digali lobang di belakang," katanya
Bank sampah ini sudah beroperasi sejak 2014 lalu dikelola ibu-ibu kader posyandu dan warga sekitar. Hasilnya lumayan besar, dalam sebulan mereka mampu mengumpulkan 500 kilogram (kg) hingga 1 ton sampah non organik.