PASIEN Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia Capai 8 Orang, di Bali dan Jakarta

Jumlah kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia bertambah menjadi 8 orang. Masing-masing ditemukan di Bali dan Jakarta.

Kompas.com
Jumlah kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia bertambah menjadi 8 orang. Ilustrasi covid varian Omicron 

Sudah dua kali divaksinasi Sinovac, dan belum booster

Kasus subvarian BA.5 (perempuan, 40 tahun, WNI) kluster lokal: tidak diketahui gejalanya, sudah dua kali vaksin Sinovac, dan 1 kali vaksin AstraZeneca

Kasus subvarian BA.5 (laki-laki, 22 tahun, WNI) kluster lokal: gejala ringan sepert demam dan batuk. Sudah dua kali vaksin Sinovac, belum booster

Kasus subvarian BA.4 (laki-laki 30 tahun, WNI) kluster PPLN: gejala ringan seperti demam, batuk, nyeri tenggorokan. Sudah divaksin dua dosis Sinovac, dan satu dosis vaksin Moderna

"Yang cukup menggembirakan, tapi saya kira jangan terlalu euforia juga, bahwa saat ini tidak ada indikasi perubahan tingkat keparahan untuk BA.4 maupun BA.5," papar Erlina.

"Jadi gejalanya sama dengan Omicron lainnya. Karena ini memang turunan dari Omicron maka gejalanya tidak jauh berbeda," sambung dia.

Hingga saat ini, kata Erlina, para ahli sepakat gejala BA.4 dan BA.5 akan serupa dengan subvarian sebelumnya berdasarkan sejumlah laporan dari berbagai negara.

Beberapa gejala umum Omicron di antara termasuk :

Batuk (85 persen)

Kelelahan (65 persen)

Hidung tersumbat (59 persen)

Demam (38 persen)

Mual atau muntah (22 persen)

Sesak napas (16 persen)

Diare (11 persen)

Anosmia atau ageusia (8 persen). (kontan.co.id)

 

Sumber : Kontan

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved