PILPRES 2024
Ganjar Pranowo Kader PDIP Jawab Santai Kabar Nasdem 'Lamar' Dirinya Buat Pilpres 2024
Kader PDIP Ganjar Pranowo menjawab santai pertanyaan awak media soal kabar Nasdem yang melamar dirinya untuk Pilpres 2024.
TRIBUNBATAM.id - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menjawab santai ketika sejumlah awak media menanyakan lamaran partai politik (parpol) lain yang ingin mengusungnya di Pilpres 2024.
Saat menghadiri Sekolah Partai di Jakarta, ia juga menanggapi santai soal elektabilitasnya yang menempati posisi teratas sejak beberapa waktu ini.
Nama Ganjar Pranowo semakin kencang diperbincangkan setelah lembaga hasil survei menyebut elektabilitasnya melejit saat Pilpres 2024.
Satu di antaranya Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyebut Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto diprediksi berebut suara pemilih Jokowi jika keduanya maju di Pilpres 2024.
Ganjar Pranowo menegaskan jika dirinya tetap kader PDIP.
Meski banyak kabar miring yang menyebut hubungannya dengan PDIP renggang.
Baca juga: Ganjar Pranowo, PDIP dan Pilpres 2024, Hasto Kristiyanto Kode Keras Parpol Lain
Baca juga: Soal Pilpres 2024, Sekjen PDIP Ungkap Perintah Megawati Soekarnoputri Buat Ganjar Pranowo
"Opo (apa) lamaran, lamaran. Memang mau nikah? Wong (orang) saya partainya PDI Perjuangan. Ini di markas PDI Perjuangan, gimana toh," tutur dia.
Lebih lanjut, Ganjar juga enggan menanggapi ketika ditanya soal elektabilitasnya sebagai bakal capres yang menempati posisi teratas beberapa waktu belakangan.
"Halah, survei opo? Saya terima kasih mendapatkan kehormatan itu, tapi saya PDI Perjuangan," tegasnya saat ditemui awak media di Sekolah Partai, Jakarta, Kamis (16/6/2022).
Politisi PDIP itu juga tak menggubris soal kemungkinan dirinya direbut partai politik lainnya terkait capres.
Ia kembali menegaskan bahwa dirinya adalah kader PDIP.
Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat (Jabar) Saan Mustopa sebelumnya membeberkan sejumlah nama yang akan diusulkan sebagai capres dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Nasdem.
Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Dari 27 DPD, ada empat nama yang akan kami sampaikan. Nama-nama yang selama ini juga sudah berkembang. Jadi seperti Pak Anies, Pak Ganjar, Pak Andika, Pak Erick Thohir. Itu nama-nama yang DPD-DPD usulkan ke DPW Jabar," ujar Saan kepada wartawan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Rabu (15/6/2022) malam.
KODE Keras PDIP
Pengurus PDIP sebelumnya memberikan kode keras kepada partai politik lain yang ingin mengambil Ganjar Pranowo.
Baca juga: Momen Presiden Jokowi Bertemu Megawati Soekarnoputri, PDIP Bantah Keretakan Jelang Pilpres 2024
Baca juga: Emak-emak Lampung Dukung Ganjar Pranowo Maju Pilpres 2024, Cerdas, Humoris, Romantis
Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto bahkan memberi reaksi keras.
Ia menyatakan bahwa sejatinya tugas partai adalah menggembleng kadernya sendiri, bukan merebut kader partai lain.
"Partai punya tugas untuk menggembleng setiap anggota dan kadernya, bukan membajak kader dari partai lain, dan itulah bagian dari prinsip yang harus dikedepankan," kata Hasto saat ditemui di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (10/6/2022).
Hasto menyebutkan, PDI-P tak menginginkan adanya salip menyalip antarpartai politik.
Dia mengklaim, partainya memiliki prinsip gotong royong dalam politik.
"Menyelesaikan masalah rakyat yang begitu banyak dan (jadi) tanggung jawab kita bersama. Itu yang didorong oleh PDI Perjuangan," kata dia.
Hasto sendiri sempat membantah bahwa hubungan partainya dengan Ganjar tidak baik-baik saja.
Baca juga: Prabowo Mulai Buka Suara Untuk Pilpres 2024, Beberkan Kriteria dan Bikin Semua Orang Paham
Baca juga: Ketika Aparatur Desa Bertanya Kesiapan Luhut Binsar Pandjaitan Maju Pilpres 2024
Dia menyebut, tak ada keretakan antara PDI-P dan Gubernur Jawa Tengah itu.
Hasto pun menegaskan bahwa PDI-P masih menunggu arahan dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri soal calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung partainya di 2024.
Hingga kini, partai banteng itu belum memberi sinyal siapa sosok yang bakal mereka usung.
"Urusan Pilpres ini ibu ketua umum. Renggang, jauh, dekat itu kan persepsi, suatu skenario politik yang digalang pihak lain," kata Hasto.(TribunBatam.id) (Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Sumber: Kompas.com