Cara Unik Swedia Atasi Warga Suka Buang Sampah Sembarangan, Warga Kaget Mendengarnya

Pemerintah Swedia punya cara unik untuk mengatasi warganya yang suka membuang sampah sembarangan. Berikut laporannya.

TribunBatam.id
Warga berada di dekat tong sampah lima warna di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Foto ilustrasi. 

Menurut Persson, wanita yang bersuara di tong sampah itu adalah orang terkenal, tetapi dia enggan mengungkap namanya.

ANAMBAS dan Sampah Rumah Tangga

Tidak hanya Swedia, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebelumnya punya 'jurus' jitu dalam mengatasi sampah rumah tangga.

Salah satu caranya melalui program Bank Sampah yang hadir di Desa Candi, Kecamatan Palmatak, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.

Program ini merupakan kolaborasi antara Kantor Desa Candi bersama Yayasan Anambas.

Program Bank Sampah di Desa Candi mulai beroperasi pada 11 Juni 2022.

Namun untuk mekanisme dan lain sebagainya telah disosialisasikan kepada masyarakat sejak 1 Juni.

Kepala Desa Candi, Suparman mengatakan, tujuan hadirnya bank sampah di wilayahnya guna mendukung visi dan misi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas.

Baca juga: Ganjar Pranowo Dukung Penuh Borobudur Ditetapkan Jadi Destinasi Wisata Ramah Lingkungan

Baca juga: Polisi Gerak Cepat Tangkap Ibu yang Buang Mayat Bayinya di Tempat Sampah di Jakarta Timur

"Bank sampah ini diperuntukkan bagi masyarakat guna mewujudkan Anambas bebas sampah," ucapnya, Senin (14/6/2022).

Bank sampah ini akan dikelola oleh Pemerintah Desa bersama Yayasan Anambas.

Suparman mengatakan, saat ini bank sampah di desanya masih dalam proses penyempurnaan nama dan struktur anggota kepengurusan.

Namun untuk masyarakat Palmatak yang ingin menjual barang-barang bekas atau sampah yang mempunyai harga jual, tetap diperbolekan menggunakan bank sampah ini.

"Saat ini kita sedang memproses agar bank sampah mempunyai sistem yang baik dalam pengelolaan, akan tetapi kita tetap masih beroperasi. Tidak hanya untuk masyarakat Desa Candi saja, masyarakat dari desa lain juga bisa menjual kepada bank sampah kita," katanya.

Adapun jenis sampah yang diterima berupa botol kaca, kertas atau koran, kaleng, kantong plastik dan barang lainnya yang dapat diolah.

Baca juga: Solusi Jitu Pencegahan Rasisme dan Radikalisme di Lingkungan Sekolah

Baca juga: Menanti Hasil Open Bidding 12 Jabatan Kepala OPD di Lingkungan Pemkab Bintan

"Kita menerima jenis bahan yang mempunyai harga jual dan juga bisa diolah kembali, harganya juga mengikuti harga pasaran," ucap Suparman.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved