Kondisi KH Arrazy Hasyim Usai Putra Meninggal Tertembak Senpi Patwal, Selama Tahlil Pejamkan Mata

Buya Arrazy terlihat memejamkan mata sejak awal tahlil hingga selesai. Sesekali ia mengusap air mata, tak kuasa menahan kehilangan yang dirasakan.

kolase surya/m sudarsono/instagram
Meski ikhlas, buya Arrazy Hasyim tak bisa menyembunyikan kesedihannya atas meninggalnya sang putra yang tertembak senpi milik patwal Mabes Polri. 

TRIBUNBATAM.id- Berikut ini gambaran kondisi terbaru KH Arrazy Hasyim usai putra keduanya meninggal dunia.

Hal ini terlihat saat Buya Arrazy Hasyim mengikuti tahlilan 2 hari wafatnya, Hushaim Shah Wali Arrazy (3) di rumah duka, Desa/Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Rabu (23/6/2022) malam.

Buya Arrazy terlihat memejamkan mata sejak awal tahlil hingga selesai.

Sesekali KH Arrazy Hasyim mengusap air mata, tak kuasa menahan kehilangan yang dirasakan.

Saat tahlil selesai, banyak jemaah yang menyalami dan mendoakan agar ulama muda itu tetap tegar.

Buya juga memohon doa atas kepergian putranya yang lebih dulu mendahului.

Diketahui sang putra, Hushaim Shah Wali Arrazy menghembuskan nafas terakhirnya usai tertembak senjata api (senpi) Patwal.

Baca juga: Awal Kisah Anak Buya Arrazy Tewas Tertembak Senpi, Pengawal Semula Letakan Senjata Karena Mau Salat

Baca juga: Fakta Putra Kedua KH Arrazy Hasyim Meninggal Tertembak, Sosok Pemilik Senpi dan Nasibnya

Meski sudah ikhlas dengan kepergian sang putra, Buya Arrazy Hasyim tampak sangat berduka.

"Mohon doanya, saya dan keluarga ikhlas atas musibah ini," kata Buya sembari membalas doa dari jemaah, Kamis (23/6/2022), malam.

Pendiri dan pengasuh Ribath Nouraniyah Hasyimiyah, yang berada di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, itu juga meminta agar kejadian duka ini tidak diberitakan terus menerus.

"Kami mohon teman-teman media untuk tidak memberitakan terus menerus, demi menjaga perasaan kami (keluarga, red)," pinta Buya.

Ia mengaku sudah mengikhlaskan dan meminta aparat kepolisian agar tidak melanjutkan perkara tersebut ke ranah hukum.

Salah seorang warga sekitar, Saiful mengaku turut merasakan duka yang mendalam atas meninggalnya putra kedua ustaz Arrazy.

"Kami ikut merasakan duka mendalam kepada almarhum dan keluarga," kata Saiful saat diwawancarai Kompas.com.

Saiful menyampaikan, pihaknya sebagai tetangga dan juga sesama muslim hanya bisa membantu mendoakan yang terbaik untuk almarhum dan keluarga diberikan ketabahan menghadapi musibah ini.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved