BATAM TERKINI

BKKBN Kepri Grebek Keluarga Stunting di Sei Beduk Batam

BKKBN Kepri mendatangi tiga keluarga stunting di Batam dan memberikan uang sebesar Rp 740 ribu per anak selama enam bulan.

Penulis: Beres Lumbantobing |
ist
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepri mulai gencar dengan program grebek stunting 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepri mulai gencar dengan program grebek stunting. Program kunjungan ke rumah keluarga stunting di desa atau kelurahan ini tidak lain untuk mencegah dan mengatasi masalah stunting di Tanah Air.

Program grebek stunting ini dimulai dengan kunjungan ke keluarga stunting di kecamatan Seibeduk, Rabu (29/6/202). Ada tiga keluarga stunting didatangi lalu kemudian dikumpulkan di kantor kecamatan Seibeduk untuk menerima bantuan.

Anggaran pendamping gizi anak ini merupakan bantuan dari Rumah Zakat Batam, PT Panasonic dan PT Ecogreen dan peduli dengan program pemberantasan stunting di Tanah air.

Di lokasi acara juga dibuka layanan KB gratis kepada masyarakat yang membutuhkan.

Kepala Perwakilan BKKBN Kepri Rohina menjelaskan, program grebek stunting ini dalam rangka memeriahkan peringatan hari keluarga Nasional yang ke 29 serta pengukuhan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jendral TNI Dudung Abdurachman sebagai bapak asuh stunting Nasional.

Dalam program tersebut BKKBN yang bekerja sama dengan pemerintah daerah serta perusahaan atau lembaga yang peduli terhadap masalah stunting untuk membantu memulihkan penderita stunting di kota Batam.

Sasaran kali ini adalah masyarakat Seibeduk. Totalnya ada 25 keluarga yang menerima program pendampingan stunting tersebut.

"Bantuan kali ini dari Rumah Zakat Batam, PT Panasonic dan PT Ecogreen. Kita berharap agar kedepannya semua pihak dan seluruh lapisan masyarakat semakin peduli lagi dengan sehingga grebek stunting ini terus berlanjut ke kecamatan atau wilayah lainnya,” ujar kepala BKKBN Kepri, Rohina

Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina di lokasi acara menyampaikan hal yang sama.

Diapun berharap agar semua pihak semakin peduli dengan program pemberantasan stunting di tanah air ini.

Targetnya tahun 2045 atau tepatnya 100 tahun Indonesia merdeka, Indonesia memiliki generasi yang cemerlang dan berkualitas. Pemerintah pusat, Daerah dan seluruh stakeholder yang ada, tengah berjuang keras menekan angka stunting di Tanah Air.

Kepri disebutkan Marlin saat ini masih cukup banyak penderita stunting. Di Batam sendiri baru satu kelurahan di kecamatan Belakangan Padang yang bebas stunting.

Daerah dengan stunting terbanyak ada di Lingga, Natuna dan Anambas.

Untuk itu dia berharap semua pihak peduli dan aktif untuk memberantas stunting ini.

"Stunting tak bisa pemerintah sendiri yang atasi. Semua pihak harus bergerak. Kerja sama dengan lintas instansi, lembaga ataupun kelompok aktifis sangat diperlukan. Kelompok Mahasiswa misalkan yang sering turun praktek ke pesisir digandeng agar lebih aktif dengan sosialiasi stunting ini. Begitu juga dengan lintas OPD harus bergerak bersama. Dinas Ketahanan Pangan misalkan juga aktif menyuplai asupan gizi ke anak stunting. Begitu juga Kemenag untuk sosialisasi pernikahan yang sehat kepada pasangan pra nikah dan lain sebagainya. Mari kita bergandengan tangan menekan stunting di Tanah Air," imbaunya.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

Puisi - puisi Khotibul Umam

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved