PENEMBAKAN DI RUMAH KADIV PROPAM
Polri Ungkap Motif Bharada E Tembak Mati Brigadir J di Rumah Irjen Ferdy Sambo
Motif Bharada E tembak Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J hingga tewas terkuak, polisi telusuri penembakan di rumah kadiv propam
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA- Pihak kepolisian akhirnya mengungkap motif Bharada E menembak Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J hingga tewas di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Diketahui telah terjadi insiden polisi tembak polisi di rumah dinas Polri.
Peristiwa yang menewaskan seorang anggota polisi itu terjadi di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) sekira pukul 17.00 WIB
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan diduga Brigadir J melakukan pelecehan terhadap istri Kadiv Propam Polri.
Peristiwa tersebut bermula saat Brigadir J masuk ke kamar Irjen Ferdy Sambo.
Di dalam kamar tersebut menurut Ramadhan ada istri Irjen Ferdy Sambo.
Baca juga: Polisi Tembak Polisi, Keluarga Sebut Jenazah Brigpol Yosua Ada Bekas Luka Tembak dan Sajam
Baca juga: Sosok Irjen Ferdy Sambo, Jenderal Bintang 2 Termuda di Mabes Polri, Lulusan Akpol 94
"Itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar," ujar Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).
Mendapat perlakuan tak mengenakan, istri Kadiv Propam berteriak minta tolong.
Teriakan tersebut pun didengar Bharada E yang berada di lantai atas rumah.
Menurut Ramadhan, kehadiran Bharada E membuat Brigadir J panik.
Saat ditanya insiden itu, Brigadir J malah melepaskan tembakan kepada Bharada E yang berdiri di depan kamar.
“Pertanyaan Bharada E direspons Brigjen J dengan melepaskan tembakan pertama kali ke arah Bharada E,” Ramadhan.
Sopir istri Kadiv Propam
Brigadir J diketahui bertugas menjadi supir istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
"Jadi melakukan tugas mengamankan tapi dia supir lah gitu. Ya (sopir) ibu (istri Kadiv Propam)," ujar Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).
Sementara Bharada E bertugas sebagai pengawal Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
"Memang dia bagian dalam penugasan Propam tersebut, semuanya, keduanya staf Propam Mabes Polri. Kalau Bharada itu anggota Brimob yang di BKO ke sana, tugasnya melakukan pengamanan dan pengawal terhadap Kadiv Propam," kata Ramadhan.
Lindungi istri Kadiv Propam
Ramadhan mengatakan ada sekitar tujuh tembakan yang dilesatkan Brigadir J.
"Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi dan alat bukti di TKP, ada tujuh proyektil yang dikeluarkan dari Brigadir J dan lima proyektil yang dikeluarkan dari Bharada E," kata Ramadhan
Ramadhan menjelaskan Brigadir J mendapatkan tujuh luka tembakan meski Bharada E hanya mengeluarkan lima peluru.
Rumah Dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo lokasi baku tembak yang menewaskan Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
"Walaupun lima tembakan ada satu tembakan yang mengenai tangan kemudian tembus ke badan, jadi kalau dibilang ada tujuh lubang tapi lima tembakan itu ada satu tembakan yang mengenai dua bagian tubuh termasuk luka sayatan itu," jelasnya.
Sementara itu, Ramadhan mengungkapkan Bharada E tidak mendapat luka apapun dalam insiden baku tembak tersebut.
Hal ini karena posisi Bharada E yang berada jauh lebih tinggi yakni sejauh 10 hingga 12 meter karena dia berada di lantai 2 rumah Irjen Ferdy Sambo saat baku tembak terjadi.
"Tidak ada (terkena tembakan), kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindung," ucapnya.
Lebih lanjut, Bharada E menembak Brigadir J sebagai bentuk perlindungan diri dan melindungi istri dari Irjen Ferdy Sambo.
"Karena posisinya ya siapapun yang mendapat ancaman seperti itu pasti akan melakukan pembelaan gitu, jadi bukannya melakukan perbuatan karena motif lain, motifnya adalah membela diri dan membela ibu," ujarnya.
Irjen Ferdy Sambo sedang tes PCR
Saat kejadian Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo disebut tak berada di kediamannya.
"Jadi waktu kejadian penembakan tersebut Pak Sambo, Pak Kadiv, tidak ada di rumah tersebut," kata Ramadhan.
Ia menuturkan bahwa Irjen Ferdy Sambo sedang keluar rumah untuk melakukan tes PCR Covid-19 saat insiden penembakan tersebut.
"Pada saat kejadian, Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang PCR test," ungkapnya.
Lebih Lanjut, Ramadhan menuturkan bahwa Irjen Ferdy Sambo baru mengetahui adanya peristiwa itu setelah ditelepon istrinya.
Seusai itu, dia langsung melihat Brigadir J yang sudah dalam kondisi meninggal dunia.
"Setelah kejadian, Ibu (Istri) Sambo menelpon Pak Kadiv Propam. Kemudian datang, setelah tiba di rumah Pak Kadiv Propam menerima telpon dari ibu. Pak Kadiv Propam langsung menelpon Polres Jaksel dan Polres Jaksel melakukan olah TKP di rumah beliau," katanya.
(Tribunnews.com/ Abdi/ Igman)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Motif Bharada E Tembak Mati Brigadir J di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Polri: Lindungi Istri Atasan