BATAM TERKINI
TERKAPAR di Lapas, Ketua Yayasan Inaayah Batam Ngaku Dimarahi Petugas, Ini Kata Kalapas
Ketua Yayasan Inaayah Batam mendadak muntah-muntah hingga terkapar saat membezuk suaminya di Lapas Kelas II A Batam. Ini penjelasan Kalapas.
"Hari ini saya baru mulai bisa bergerak. Sudah tiga hari jalani perawatan," kata Cindy.
Dia mengaku, Lapas bukanlah tempat yang asing baginya.
Karena selama ini, Yayasan Inaayah Batam juga bekerjasama dengan pihak Lapas kelas IIA Batam.
Yakni dalam program siraman rohani, bantuan Al-Quran dan juga memberikan bantuan makanan untuk warga binaan.
Sayangnya, selama ini dirinya sudah sering mendapat layanan yang kurang nyaman dari petugas Lapas.
"Kalau pejabat Lapas baik-baik dan sangat ramah. Tetapi pegawai Lapas tidak ramah, bahkan tidak segan-segan mengusir tamu," kata Cindy.
Cindy mengaku sudah sering adu mulut dengan pegewai Lapas Kelas IIA Batam.
"Jadi sangat tidak nyaman berkunjung ke Lapas itu. Kita sadar ada keluarga kita sedang dibina di dalam. Walaupun mungkin bagi mereka keluarga kita itu tidak penting, tapi bagi kita pasti sangat penting," kata Cindy.
Dia juga berharap pegawai di Lapas Kelas IIA Batam lebih sopan saat menegur dan mengarahkan setiap tamu.
"Mungkin selama ini tidak ada yang berani, karena takut keluarganya yang di dalam Lapas, jadi sasaran pegawai," kata Cindy dengan nada kesal.
Penjelasan Kalapas Kelas IIA Batam
Mengenai kejadian tersebut, Kepala Lapas Kelas IIA Batam, Novriadi mengaku sudah mendapat laporan tersebut.
"Saat kejadian, saya berada di kantor. Memang saat ibu itu datang, petugas sudah memberikan waktu untuk berkunjung. Waktu yang diberikan sesuai aturan hanya 15 menit per orang karena tamu sangat banyak," kata Novridi.
Dia mengakui sempat berpapasan dengan Cindy dan menyapanya.
"Setelah menyapa ibu tersebut, saya naik ke lantai dua. Tidak lama setelah naik ke lantai dua ibu itu teriak-teriak. Saya kembali ke bawah dan melihat ibu itu muntah-muntah, Petugas kita langsung membawa ibu itu menggunakan kursi roda ke luar ruang tunggu dan menghubungi keluarga yang bersangkutan," kata Novriadi.