Kecelakaan di Batam

Ibu Siswi SD Korban Kecelakaan Maut di Batam Masih Syok, Istri Faiz Peluk Erat Baju Zulaikha

Ibu Zulaikha masih syok berat setelah kecelakaan maut di Batam yang merenggut nyawa putri kecilnya. Baju sekolah sang anak pun ia peluk erat.

TribunBatam.id/Ucik Suwaibah
KECELAKAAN MAUT DI BATAM - Jalan Raja Alikelana, Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota, seberang RS Awal Bros Botania, Minggu (5/10/2025). Jalan ini merupakan lokasi kecelakaan maut di Batam yang merenggut nyawa Nur Zulaikha (10), siswi kelas IV C SDN 010 Batam Kota. Kecelakaan terjadi pada Sabtu (4/10) siang. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Ibu Nur Zulaikha lebih banyak berdiam diri di dalam kamar.

Wanita itu masih berat menerima kenyataaan jika putrinya yang berumur 10 tahun itu telah tiada setelah kecelakaan maut di Batam pada Sabtu (4/10/2025).

Muhammad Faiz, suami sekaligus ayah Zulaikha mengungkap jika istrinya setiap hari meminta diantar ke makam Zulaikha di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kecamatan Nongsa.

Ia lebih banyak menangis sambil memeluk baju sekolah anaknya.

Dari baju itu, ia masih mencium wangi anaknya yang telah pergi meninggalkan dunia.

"Kondisi istri masih syok berat. Sudah tiga hari belum makan. Lebih banyak menangis," ungkapnya kepada TribunBatam.id, Senin (6/10/2025).

 

KECELAKAAN MAUT DI BATAM - Muhammad Faiz (38), ayahanda Nur Zulaikha (10), siswi SDN 010 Batam Kota yang menjadi korban kecelakaan maut di Jalan Raja Alikelana, Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota, Sabtu (4/10/2025). Foto saat ditemui di rumahnya, Senin (6/10/2025).
KECELAKAAN MAUT DI BATAM - Muhammad Faiz (38), ayahanda Nur Zulaikha (10), siswi SDN 010 Batam Kota yang menjadi korban kecelakaan maut di Jalan Raja Alikelana, Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota, Sabtu (4/10/2025). Foto saat ditemui di rumahnya, Senin (6/10/2025). (TribunBatam.id/Muhammad Rafli Surya Ardianzyah)

 

Sementara Faiz mencoba tegar meski sedih masih nampak dari wajahnya.

Matanya masih sembab sejak kepergian putri sulung untuk selamanya.

Faiz masih ingat ketika ia bergegas menuju RS Awal Bros Botania setelah mendapat kabar dari tetangga jika anaknya terlibat kecelakaan di Batam.

Singkong yang semula akan ia masak hari itu, segera ia tinggalkan.

Dalam benaknya cuma satu. Ia ingin memastikan kondisi putri kecilnya yang masih bersekolah kelas IV di SDN 010 Batam Kota itu.

‎“Saya baru tahu saat tetangga beli kue dan menyaksikan kecelakaan itu sendiri. Langsung lari kami,” ucap Faiz sambil sesekali menyeka air matanya yang kembali membasahi pipinya.

Faiz mengaku tak memiliki firasat apa pun sebelum kecelakaan maut di Batam itu merenggut nyawa putrinya.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved