BATAM TERKINI
Sudah Tiga Minggu Sekolah Masuk, Nasib Puluhan Calon Siswa SMAN 5 Batam Belum Jelas
Puluhan orangtua calon siswa SMAN 5 Batam mempertanyakan nasib anak mereka yang belum juga bisa masuk sekolah meski sudah 3 minggu sekolah aktif.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Puluhan orangtua siswa yang anaknya belum diterima di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Batam mendatangi sekolah tersebut untuk meminta kejelasan dari pihak sekolah mengenai nasib anak mereka.
Puluhan orangtua siswa tersebut merupakan warga sekitar yang rumahnya tidak jauh dari sekolah, dan sebelumnya sudah mendaftar ke SMAN 5 Batam, namun tidak lolos dalam sistem pendaftaran.
Diketahui kurang lebih 42 siswa yang belum diterima di SMAN 5 Batam, sementara yang lainnya sudah diterima.
"Ini kami warga sekitar sekolah, jaraknya paling 700-100 meter dari sekolah, padahal dari daerah lain, contohnya Batuaji bisa diterima," kata Saiful Lubus, perwakilan orangtua, Rabu (27/7/2022).
Dia menjelaskan, kedatangan mereka karena sampai saat ini belum ada kejelasan dari pihak sekolah.
"Ini anak-anak harus sekolah, sekolah ini dibangun untuk mencerdaskan anak bangsa. Tapi kalau anak ini tidak diterima mau jadi apa anak ini," kata Saiful.
Dia menjelaskan, sekarang sudah minggu ketiga setelah anak didik masuk sekolah, namun masih ada anak yang belum diterima.
Baca juga: MELAWAN, Dua Pencuri Uang dan Perhiasan Milik Warga Batam Ditembak Polisi
"Ini pemerintah maunya anak yang belum diterima ini mau jadi apa. Semakin lama anak ini tidak sekolah nanti mereka akan semakin kena dan bisa rusak. Jadi ini harus menjadi perhatian pemerintah," kata Saiful.
Di tempat yang sama, Santos, orangtua lainnya mengatakan sangat menyesalkan belum adanya kebijakan dari pihak sekolah.
"Ini anak-anak harus sekolah, sekolah ini dibangun untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat," kata Santos.
Dia juga menegaskan SMAN 5 Batam, ada di wilayah Sagulung, tetapi anak-anak di wilayah Sagulung tidak diterima.
"Ini sudah tidak masuk akal," kata Santos.
Dia berharap pemerintah Provinsi agar secepatnya mengambil kebijakan, jika tidak ada kebijakan maka masyarakat akan setiap hari datang ke sekolah.
"Jadi kita tidak akan berhenti, datang ke sekolah, bila perlu setiap hari kita akan unjukrasa ke sekolah,"kata Santos. (TRIBUNBATAM.id/Ian Sitanggang)