BATAM TERKINI
MASUK Jalan Provinsi, Pengusaha Keluhkan Jalan Rusak di Simpang Taiwan Batam
Pengusaha di Kabil mengeluhkan jalan rusak di Simpang Taiwan menuju Batu Besar Nongsa Batam. Sebab, kerusakan itu memicu kegagalan audit perusahaan
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kondisi Jalan Hang Kesturi, Batam, rusak parah dan membuat pelaku industri di Kabil serta warga sekitar mengeluh.
Pasalnya, jalan berlubang tersebut dapat membahayakan para pengendara yang melintas di sana.
President Director Kabil Integrated Industrial Estate, Peter Vincent mengatakan, buruknya jalan di areal Simpang Taiwan - Batu Besar itu juga dapat mengganggu proses lalu lintas produksi.
Keluhan inipun telah disampaikannya langsung kepada Badan Pengusahaan (BP) Batam saat kedua belah pihak saling bertemu, Rabu (27/7/2022).
Meski termasuk jalan provinsi, namun Peter Vincent ingin pemerintah di Batam ikut memberikan atensi lebih terhadap kerusakan jalan tersebut.
"Dengan kondisi jalan rusak ini, kita semua itu failed di audit satu karena dianggap tak safe jalan untuk karyawan kita. Kami minta bantuan pada pemerintah, kalau boleh kami dibantu secepatnya supaya failed kami di audit internasional agar bisa segera diatasi," ungkap Peter dalam keterangan tertulis.
Sebagaimana diketahui, ruas jalan di areal Simpang Taiwan Batam sendiri berstatus Jalan Provinsi Kepulauan Riau.
Baca juga: Polda Kepri Kirim 192 Calon Bintara Muda Lolos Seleksi Tahap II ke Tanjung Batu
Hal ini berdasarkan Keputusan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 1863 Tahun 2016.
Sehingga, proses pembangunan, pemeliharaan, serta penjagaan berada pada wilayah Pemerintah Provinsi Kepri.
Peter menuturkan bahwa untuk semua proyek Kabil yang cakupannya sudah berskala internasional, terdapat aturan dan prosedur ketat yang diterapkan.
Salah satunya adalah Home to Home Safety.
Prosedur ini mengharuskan perusahaan memastikan keselamatan karyawan mulai dari rumah menuju lokasi bekerja hingga kembali ke rumah dengan selamat.
Pihaknya mengaku juga telah menerima beberapa surat elektronik (email) perihal jalan rusak tersebut.
Kondisinya sendiri berpotensi menggagalkan proyek yang akan dimulai setelah pandemi Covid-19.
"Kabil saat ini setelah pendemi kondisinya sangat baik. Kita tahu, selama dua tahun lebih kita dilema. Bisnis berkurang, produksi berkurang, proyek berhenti. Sekarang kondisi sangat baik. Oil and gas sudah mulai naik dan kawasan Industri Kabil semua tenant sudah menuju full capacity," tambahnya.