BERITA CHINA
Balasan China Usai Nancy Pelosi ke Taipei, Gelar Operasi Militer Luncurkan Rudal di Selat Taiwan
Ketegangan hubungan antara Beijing dan Washington membuat Pemerintah China menugaskan angkatan perangnya menggelar operasi militer besar-besaran.
TRIBUNBATAM.id- China membuat aksi balasan terhadap tindakan Amerika Serikat yang telah mengabaikan perintah China untuk menjauhi kawasan Taiwan.
Seperti diketahui, intensitas ketegangan antara China dan Amerika Serikat kini meningkat.
Hal tersebut seiring kedatangan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taipei pada Rabu (8/7/2022).
Dilaporkan jika angkatan perang China dalam kondisi siaga dengan menggelar operasi militer di kawasan Selat Taiwan setelah AS mengumumkan jadwal kunjungan Nancy Pelosi.
Ketegangan hubungan antara Beijing dan Washington membuat Pemerintah China menugaskan angkatan perangnya menggelar operasi militer besar-besaran.
Baca juga: 4 Shio China Spesial, Simbol Kuno Kekuatan, Kemakmuran, Kesehatan di Mereka
Baca juga: China Pamer Puluhan Jet Tempur saat Ketua DPR Amerika Serikat ke Taiwan
“Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) akan meluncurkan serangkaian operasi militer yang ditargetkan untuk melawan kunjungan Nancy Pelosi ke pulau Taiwan, dan dengan tegas mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial,” kata Kementerian Pertahanan China, dilansir Anadolu Agency.
Sebelum China menggelar operasi militer, pihaknya telah lebih dulu memberikan peringatan kepada AS untuk menarik mundur Pelosi dan dewan DPR AS lainnya dari Taiwan.
Namun peringatan China tersebut diabaikan Amerika.
Bahkan Pelosi diketahui telah mendarat di Bandara Internasional Songshan, Taipei pada Selasa (2/8/2022) malam waktu setempat atau sekitar pukul 21.50 WIB.
Munculnya informasi ini lantas membuat China geram hingga pihaknya menyatakan kondisi siaga dengan menerjunkan angkatan militernya di kawasan selat Taiwan pada Selasa malam.
Menurut Kementerian Pertahanan China, Wu Qian langkah ini dilakukan negaranya dengan tujuan untuk mempertahankan integritas teritorial dan kedaulatan nasional Taiwan yang masih masuk dalam bagian China.
Meski Taiwan telah memisahkan diri dari China, namun pemerintah China sendiri mengklaim bahwa Taiwan hingga saat ini masih masuk dalam wilayah provinsi di territorial nya.
Kunjungan pejabat AS ke Taipei dikhawatirkan dapat mempengaruhi Taiwan untuk memisahkan diri dari China dan berupaya meresmikan kemerdekaan secara de facto.
Alasan inilah yang membuat China melarang keras AS untuk memasuki kawasan Taiwan.
Melansir dari Reuters, dalam operasi militer tersebut Komando PLA menyebut bahwa pihaknya akan mengadakan latihan gabungan dengan militer udara dan laut di kawasan selat Taiwan utara, barat daya dan tenggara Taiwan.
Baca juga: Punya Wajah seperti Anak Kecil, Pria 27 Tahun di China Ini Kesulitan Cari Kerja
Baca juga: Janji China saat Presiden Jokowi Bersama Menteri Indonesia Kunjungi Beijing