HUT RI

22 Eks Napi Teroris di Semarang Ikut Upacara HUT RI di Lapangan Pancasila Simpanglima

22 eks napi teroris ikut upacara HUT RI di Lapangan Pancasila Simpanglima, Semarang, Rabu (17/8). Mereka beri kesan setelah kembali ke NKRI

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/istimewa
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang bertindak sebagai inspektur upacara, menyematkan hasduk merah putih di kepala Joko Priyono, eks napi teroris sebelum upacara HUT RI di Lapangan Pancasila Simpanglima, Kota Semarang, Rabu (17/8/2022) dimulai. 

“Alhamdulillah bebas Januari kemarin. Mereka (pemerintah dan masyarakat Jawa Tengah) membantu kami termasuk proses pernikahan kami, membantu mensupport semuanya,” tuturnya.

Ia berpesan kepada generasi muda, untuk dapat mempelajari agama melalui banyak guru. Sehingga, tidak hanya bersumber dari satu guru dan satu pemahaman saja.

“Ceritanya panjang. Sebenarnya karena faktor ilmu, karena dulu kebodohan yang menyertai kami. Dan, ketika dalam penjara datang ilmu-ilmu yang belum pernah kami pelajari sebelumnya. Akhirnya kami mengakui bahwa inilah NKRI yang harus kita perjuangkan"

"Pesannya, belajarlah ilmu pada gurunya. Jangan satu guru saja, tapi belajar dari banyak guru. Karena satu guru hanya menyesatkan karena dia hanya taklid buta,” kata Ahmad.

Sementara istrinya, Ika Puspita Sari menyebut suatu kehormatan baginya mendapat undangan mengikuti upcara bendera.

“Alhamdulillah ini baru pertama kali diundang dalam hal ini, yang dulu dalam kelompok kami sesuatu yang tabu. Dan karena kami sudah kembali ke NKRI lagi, ini suatu kerhormatan bagi kami,” ungkap Ika.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan, bahwa ia ingin para eks napiter bisa turut serta memberikan pemahaman terhadap bahaya intoleransi dan radikalisme.

“Saya ingin mereka bercerita kepada masyarakat, menyampaikan pendidikan baik kepada pelajar, di rumah ibadah, bahwa mereka punya pengalaman dan pernah salah dan itu diakui,” tutur Ganjar.

Nantinya, kata Ganjar, itu menjadi satu nilai kebersamaan dan nilai persatuan.

“Dan, mereka bisa memberikan testimoni bagaimana mereka berproses kembali kepangkuan Ibu Pertiwi dan kemudian mereka bisa mengedukasi dan kegiatannya banyak termasuk aktivitas sosial. Itu pesan yang ingin saya sampaikan agar anak bangsa tidak salah arah, agar semua nilai Pancasila betul membumi,” tandasnya. (*)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved