PENEMBAKAN DI RUMAH KADIV PROPAM
Ketua Komnas HAM Ungkap Dua Pengakuan Penting Irjen Ferdy Sambo, Apakah Akui Ikut Tembak Brigadir J?
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengungkapkan Irjen Ferdy Sambo beri cukup banyak informasi penting seputar tewasnya Brigadir J saat diperiksa.
TRIBUNBATAM.id- Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengungkapkan dua pengakuan penting Irjen Ferdy Sambo seputar tewasnya Brigadir J.
Ferdy Sambo saat pemeriksaan yang dilakukan Komnas HAM, diakuinya memberikan cukup banyak informasi penting.
Menurut Ahmad Taufan Damanik, setidaknya dari banyaknya informasi penting tersebut, ada dua pengakuan penting yang disampaikan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo terkait kematian Brigadir J pada 8 Juli 2022 silam.
Pertama, kata Taufan, Jenderal Bintang Dua itu mengaku otak pembunuhan atau penembakan Brigadir J.
Kedua, Ferdy Sambo juga mengakui sebagai otak yang merancang obstruction of justice.
Taufan Damanik menjelaskan cara Irjen Ferdy Sambo merancang obstruction of justice atau menghalangi proses hukum.
Misalnya, kata Taufan, Ferdy Sambo mengubah tempat kejadian perkara (TKP), menghilangkan sejumlah barang bukti antara lain dekoder CCTV, alat-alat komunikasi dan lain-lain.
Baca juga: Brigjen Hendra Kurniawan Masuk Klaster Sama Dengan Ferdy Sambo di Kasus Brigadir J, Perannya Terkuak
Baca juga: Peran Putri Candrawathi Saat Pembunuhan Brigadir J, Ajak Korban dan 3 Tersangka ke Tempat Eksekusi
"Termasuk juga mengkondisikan, supaya orang-orang yang menjadi saksi kunci itu memberikan keterangan sebagaimana skenario yang dia buat, yaitu skenario seolah-olah ada tindakan pelecehan seksual di rumah Duren Tiga yang dilakukan oleh saudara Yosua terhadap istrinya," kata Taufan.
Taufan mengatakan skenario lainnya yakni tembak menembak antara Brigadir J dengan Richard atau Bharada E.
Irjen Ferdy Sambo, kata Taufan, diakuinya sebagai rancangan eks Kadiv Propam Polri. "Setelah itu semua dia siapkan alat pendukungnya," ujar Taufan.
Alat pendukung tembak-menembak tersebut, kata Taufan, yakni seolah ada tembakan dari Brigadir J ke dinding.
"Itu dia akui, dia (Ferdy Sambo) yang lakukan," imbuhnya.
Mengenai dugaan Ferdy Sambo mengakui ikut menembak Brigadir J, Taufan menuturkan keterangan itu didapatkan saat memeriksa Bharada E.
"Sementara, sebaliknya kami periksa Richard, dia mengakui bahwa Pak FS (Ferdy Sambo) melakukan tembakan. Dua tembakan ke Yosua," kata Taufan.
Ferdy Sambo, kata Taufan, lalu memanggil Kuat Maruf, Brigadri RR dan Bharada E untuk diberikan arahan.