WISATA BATAM

WISATA ALAM BATAM, Lepas Penat dari Kehidupan Kota di Hutan Mangrove Pandang tak Jemu

Hutan Mangrove Pandang Tak Jemu, merupakan sebuah wisata hutan mangrove di Batam dengan basis ekowisata, konservasi dan sekalian mengedukasi.

TRIBUNBATAM.id/ISTIMEWA
Ekowisata Pandang Tak Jemu terletak di Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Jalan Hang Lekiu, Sambau, Kecamatan Nongsa. 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sebagai wilayah pesisir, Batam layak dimasukkan ke dalam daftar surga wisata pantai, laut dan hutan mangrove di Indonesia.

Ada banyak tempat di Batam yang menawarkan wisata pantai berbasis pantai, laut dan hutan mangrove.

Salah satunya hutan Mangrove Pandang Tak Jemu, sebuah wisata hutan mangrove berbasis ekowisata, konservasi dan sekalian edukasi.

Ekowisata Pandang Tak Jemu terletak di Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Jalan Hang Lekiu, Sambau, Kecamatan Nongsa.

Bakau Serip merupakan perkampungan tua di Kota Batam yang beberapa waktu lalu ditetapkan menjadi desa wisata.

Desa Wisata merupakan sebuah konsep perkampungan yang dikelola untuk tujuan wisata dimana dalam pengelolaannya dijalankan oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) bekerjasama dengan pemerintah setempat.

Belum lama ini, Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pada Bulan Juni 2022 lalu menyempatkan diri berkunjung ke lokasi tersebut saat ke Batam.

Di sana, Sandiaga Uno terpukau dengan keindahan alam dan budaya serta keramahan yang ditawarkan masyarakat setempat.

Seiring itu, Ekowisata Mangrove Pandang Tak Jemu pun menjadi lokasi yang sering didatangi turis dari negeri seberang.

Mereka datang tak hanya menikmati view alam di dalamnya, tapi juga belajar tentang ekosistem mangrove dan pentingnya bagi kehidupan.

Tidak terlalu sulit untuk mendatangi Ekowisata Mangrove Pandang Tak Jemu.

Dari pusat kota Batam Center cuma butuh sekitar satu jam untuk ke lokasi.

Bagi mereka yang datang dari luar Batam, misalnya dari Jakarta ataupun kota lain di Indonesia, lokasinya dari Bandara Hang Nadim Kota Batam cuma sekitar 14,2 kilometer.

Jika Anda dari luar yang menginap di hotel atau resort, Anda bisa minta diantarkan ke lokasi untuk sekedar cuci mata dan sekalian berfoto selfie di lokasi.

Tersedia juga aneka souvenir lokal yang bisa dibawa pulang untuk oleh-oleh.

Soal panorama, tak perlu ditanya lagi, dijamin memenuhi ekspektasi.

Berfoto selfie pun bakal lebih instagramable karena berlatar pepohonan bakau hijau pesisir pantai berpasir putih.

Disediakan banyak tempat untuk berfoto selfie di tengah hutan mangrove.

Jika beruntung, Anda bisa menyaksikan sekawanan monyet hutan khas Kepri bergelantungan di dahan bakau dan bisa sekalian mengabadikannya dengan jepretan kamera handphone.

Gerry, pengelola Ekowisata Mangrove Pandang Tak Jemu mengatakan, pohon bakau yang tumbuh di dalamnya sudah berusia tua.

"Usianya puluhan hingga ratusan tahun,"ucapnya.

Uniknya lagi, di tengah hutan mangrove terdapat gundukan pasir putih atau dalam bahasa lokal disebut busung.

Gundukan pasir putih itu cukup besar hingga menjadi semacam pulau tersendiri.

Gundukan pasir putih tersebut bisa dipakai untuk aktivitas camping, seperti camping ground, kemah, camping keluarga, barbeque, outbond dan lain sebagainya.

"Di sebelah kanannya ada pantai juga yang viewnya itu kita bisa melihat tiga negara, yaitu Singapura, Malaysia dan Indonesia tentunya,"ucapnya.

Fasilitas pendukung yang disediakan diantaranya toilet, mushola, toko souvenir, kafe, dan pastinya gerai makanan khas desa wisata.

"Makanan khas desa wisata tersebut seperti siput kampung, pokoknya komplit lah fasilitas di Ekowisata Mangrove Pandang Tak Jemu ini," kata Gerry.

Dikatakan Gerry, di Batam, hanya hutan mangrove Pandang Tak Jemu di Kampung Tua Bakau Serip Nongsa satu-satunya destinasi berbasis ekowisata. (TRIBUNBATAM.id/Aminuddin)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved