PENEMBAKAN DI RUMAH KADIV PROPAM

Ferdy Sambo Dipanggil Jenderal Saat Rekontruksi, Polisi Sebut yang Mempermasalahkan Pansos

Polri menanggapi viralnya video penyidik memanggil Eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo dengan sebutan jenderal saat proses rekonstruksi kasus pembunuha

Editor: Eko Setiawan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menanggapi viralnya video penyidik panggil Ferdy Sambo dengan sebutan jenderal saat proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir J. 

Saat itu, Ferdy Sambo melakukan adegan pistol Glock 26 yang dibawanya jatuh.

Pistol tersebut sempat akan dipungut ajudannya bernama Rommer, tapi Ferdy Sambo melarangnya.

Dalam rekonstruksi Ferdy Sambo memungut pistol Glock 26 tersebut sendiri dengan menggunakan sarung tangan hitam.

Setelah diperlihatkan adegan Ferdy Sambo mengambil pistol yang jatuh ke aspal dalam rekonsrtruksi, seorang penyidik Bareskrim Polri sempat bertanya kepada eks Kadiv Propam Polri itu.

Penyidik tersebut masih memanggil Ferdy Sambo dengan sebutan jenderal meski sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) telah memutuskan pemecatan terhadap suami Putri Candrawathi itu.

"Tapi senjatanya benar, jenderal?" kata penyidik tersebut bertanya kepada Ferdy Sambo.

Ferdy Sambo menanggapi pertanyaan penyidik tersebut dengan menganggukkan kepala.

Lantas, Ferdy Sambo pun melanjutkan melakukan reka adegan yang lain hingga akhirnya memperagakan detik-detik pembunuhan Brigadir J di ruang tengah rumah dinas Duren Tiga.

Sekadar informasi, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas ditembak di rumah dinas Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022 lalu.

Dalam kasus pembunuhan Brigadir J ini, kepolisian sudah menetapkan lima tersangka.

Para tersangka dijerat pasal asal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan 56 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

Ancaman hukumannya adalah hukuman mati atau penjara seumur hidup, atau penjara maksimal 20 tahun.

Ada pun lima tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J, yaitu:

1. Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, berperan menembak Brigadir J atas perintah Irjen Ferdy Sambo;

2. Brigadir Ricky Rizal atau Brigadir RR, berperan menyaksikan dan membantu eksekusi Brigadir J;

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved