Unjuk Rasa HMI Tolak Kenaikan Harga BBM, Polisi Siagakan Empat Ribu Personel
Polri menyiagakan sedikitnya empat ribu personel terkait unjuk rasa massa HMI yang menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Ketua HMI Majelis Penyelematan Organisasi (MPO) cabang Jakarta Selatan Redza Sutiara Akbar mengatakan naiknya BBM juga menyebabkan gangguan dalam proses kegiatan ekonomi.
"Mulai dari pekerja bidang transportasi seperti driver ojek online, para pelaku usaha UMKM, mobilisasi para petani dan nelayan hingga berbagai sektor perekonomian lainnya yang secara tidak langsung akan merusak stabilitas harga bahan pokok," ujar Redzha.
ANTISIPASI Polri
Pihak kepolisian menurunkan empat ribu personel di sembilan titik untuk antisipasi pengamanan demo kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), Senin (5/9/2022).
"Ada empat ribuan," kata Kabaops Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Saufi Salamun saat dihubungi pihak wartawan.
Baca juga: Tarif Tiket Pompong ke Belakangpadang Batam Naik, Dampak Kenaikan Harga BBM
Demo dilakukan oleh Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) beserta dengan elemen masyarakat.
Wasekjen Pengurus Besar PB PMII Robiatul Adawiyah menyebutkan akan ada 3.000 kader yang ikut dalam demonstrasi. Pihaknya berencana geruduk istana.
Berdasarkan pamflet di media sosial, PB PMII bakal menyuarakan empat tuntutan dalam demo hari ini.
Pertama, menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Kedua, mendesak pemerintah untuk secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia BBM.
Ketiga, mendesak pemerintah untuk segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran.
Keempat, mendorong pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi.(TribunBatam.id) (Tribunnews.com/Naufal Lanten)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Sumber: Tribunnews.com