Perintah Muhammad Mardiono Pengganti Suharso Monoarfa Buat Kader PPP

Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono menginstruksikan kepada seluruh kader partai berlambang Ka'bah itu untuk bersatu menyongsong Pemilu 2024.

istimewa
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2022). 

JAKARTA, TRIBUNBATAM.id - Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (Plt Ketum PPP), Muhammad Mardiono memberi perintah kepada seluruh kader partai berlambang Ka'bah itu.

Instruksi Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono yang menggantikan posisi Suharso Monoarfa itu, ia sampaikan di kediamannya di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan (Jaksel).

Muhammad Mardiono menegaskan siapapun pimpinannya, semua tetap bagian dari PPP.

Muhammad Mardiono menggantikan Suharso Monoarfa menjadi Plt Ketua Umum atas keputusan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Banten, Minggu (4/9/2022).

“Kepada seluruh jajaran, para kader PPP di seluruh Indonesia saya minta untuk kita merapatkan barisan. Sama-sama kita bergandengan tangan untuk menghadapi kerja-kerja politik dalam rangka untuk menghadapi Pemilu 2024,” sebut Mardiono ditemui di kediamannya, kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Jumat (9/9/2022) malam.

Baca juga: Sandiaga Uno Masuk Radar PPP Sebagai Capres 2024, Menparekraf Beri Respons

Instruksi ini disampaikan Mardiono menyusul keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) yang telah mengesahkan kepengurusan baru DPP PPP yang mengalami pergantian pucuk pimpinan dari Suharso Monoarfa dengan Mardiono.

Mardiono menegaskan, tak ada yang berubah dengan pergantian jabatan ketua umum.

“Kita bersatu padu, bergandeng tangan, satu garis komando untuk kita bekerja memasuki pada tahapan-tahapan Pemilu yang sudah kita mulai,” ucapnya.

Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengklaim usulan pemberhentian Suharso disampaikan 30 dari 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW).

Di sisi lain, kubu Suharso menolak pergeseran itu dan bakal menggugat hasil Mukernas itu melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Meski ada silang pendapat di internal PPP soal pucuk pimpinan partai ka'bah, Kemenkumham tak butuh waktu lama mengesahkan kepemimpinan Mardiono.

Kemenkumham telah mengesahkan Mardiono sebagai Ketum baru PPP melalui Keputusan Menkumham Nomor M.HH-26.AH.11.02.

Baca juga: Muhammad Mardiono Ditunjuk Jadi Plt Ketua Umum PPP, Langsung Kerja Siapkan Pemilu 2024

Tahun 2022 tentang Pengesahan Plt Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP Masa Bakti 2020-2025.

Sementara itu tak ada pergantian jabatan lain dalam kepengurusan DPP PPP.

Suharso Monoarfa sebelumnya resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua Umum PPP lewat Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Serang, Banten, pada Senin (5/9/2022).

Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP, Usman M Tokan, mengatakan keputusan ini diambil sebagai sikap Pimpinan Tiga Majelis terkait ramai dan gaduh soal Suharso Monoarfa secara pribadi dan kalangan simpatisan PPP.

Usman mengatakan, dicopotnya Suharso Monoarfa dari jabatan Ketum ini sudah melalui banyak pertimbangan dan persetujuan banyak pihak, tak terkecuali Ketua Majelis Syari'ah, KH Mustofa Aqil Siraj, dilansir Tribunnews.com.

Meski saat pemberhentian Suharso Monoarfa ini diputuskan dalam Mukernas yang digelar di Serang, Banten pada Senin (5/9/2022), yang bersangkutan tidak menghadiri agenda tersebut.

Berdasarkan keputusan Rapat Pengurus Harian DPP PPP, Muhammad Mardiono ditunjuk sebagai Plt Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa.

Baca juga: PPP Beber Alasan Pemberhentian Suharso Monoarfa Jadi Ketum dalam Mukernas

Mardiono pun menerima amanah tersebut dan berjanji akan bekerja keras agar PPP bisa bangkit pada Pemilu 2024 mendatang.

Menurut Muhammad Mardiono, di hari yang sama Mukernas digelar, Suharso Monoarfa baru saja pulang dari perjalanan dinas ke luar negeri.

“Beliau (Senin) pagi ini baru kembali ke tanah air habis melakukan perjalanan tugas negara dari luar negeri. Kemudian ini baru akan dibangun komunikasi kembali dengan para kader,” ujar dia.

Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Muhammad Mardiono, mengungkapkan alasan mengapa Suharso Monoarfa diberhentikan dari jabatan Ketum.

Menurut Mardiono, keputusan ini diambil agar Suharso Monoarfa bisa lebih fokus menjalankan tugas kenegaraan sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas.

“Kita melakukan pembagian tugas agar beliau (Suharso) juga fokus menjalankan tugas kenegaraan. Yaitu sebagai Menteri Bappenas menghadapi G20, tentu itu adalah kesibukan yang juga memerlukan waktu yang luar biasa,” tutur Mardiono pada Kompas.com, Senin.

Baca juga: PPP Bereaksi Gowes Sekjen PDIP dan PAN Mengarah ke Pilpres 2024, Masih Pagi

Tak hanya itu, Mardiono menyebut keputusan ini diambil untuk mengakhiri polemik internal yang terjadi selama beberapa bulan terakhir.

Polemik itu, kata Mardiono, dinilai mengganggu kinerja kader PPP untuk menghadapi Pemilu 2024.

“Sehingga kader berpikir harus mencari solusi cepat yaitu membagi tugas,” katanya.

Suharso Monoarfa sendiri dinilai telah menimbulkan kegaduhan di masyarakat lewat pernyataannya beberapa waktu lalu.

Diketahui, ia menjadi sorotan karena pernyatannya dimintai amplop untuk kiai saat mengunjungi berbagai pondok pesantren.

“Para pimpinan majelis berkesimpulan bahwa terjadi sorotan dan kegaduhan PPP secara meluas yang tertuju pada saudara Suharso Monoarfa pribadi dengan masyarakat Indonesia yang mereka pemilih dan simpatisan PPP,” urai Usman M Tokan.

Baca juga: Desakan Ketum PPP Suharso Monoarfa Mundur dari Jabatannya, Pengurus PPP Jakarta Bereaksi

Pernyataan itu disampaikan Suharso Monoarfa dalam Pembekalan Antikorupsi Partai Politik di gedung ACLC, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, 15 Agustus 2022.

Ia pun telah meminta maaf dan mengaku khilaf atas komentar tersebut.

Ketua Majelis Kehormatan PPP, KH Zarkasih Nur, mengaku tidak ada kebencian terhadap Suharso Monoarfa.

Ia mengatakan pihaknya dan Suharso Monoarfa akan terus berhubungan baik.

Kendati demikian, Zarkasih tetap berharap Suharso Monoarfa bersedia melepaskan jabatannya.

“Kami tetap berhubungan baik, tidak ada yang menaruh kebencian ataupun kemarahan."

"Tetapi, dalam menghadapi masalah sekarang ini kami mengharapkan Suharso melepas tugasnya sebagai Ketua Umum PPP,” ujarnya, Senin.(TribunBatam.id) (Kompas.com/Tatang Guritno)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Sumber: Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved