WISATA LINGGA

Jadi Masjid Tertua, Melihat Dari Dekat Obyek Wisata Sejarah Masjid Jami Sultan Lingga

Masjid Jami' Sultan Lingga merupakan masjid tertua di Lingga, bahkan terbilang tertua di Kepri yang dibangun pada tahun 1800 oleh Sultan Mahmud Syah

Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/istimewa
Tampak luar bangunan Masjid Jami' Sultan Lingga yang menjadi tempat wisata sejarah, yang pertama kali akan dikunjungi wisatawan saat berkunjung ke Daik, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri 

LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Wilayah Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) merupakan tempat peninggalan kerajaan Riau-Lingga yang berpusat di Ibu Kota Daik.

Dengan historis ini, banyak destinasi wisata sejarah di Lingga yang enak untuk ditilik dan ditelusuri.

Di antaranya yakni Masjid Jami' Sultan Lingga, yang tepat berada di tengah-tengah Ibu kota Daik.

Masjid ini merupakan tempat wisata sejarah yang pertama kali akan dikunjungi wisatawan, ketika mereka berkunjung ke Daik, Kabupaten Lingga.

Dengan cat bangunan berwarna kuning dan hijau, masjid ini memiliki khas unik melambangkan bangunan yang berdiri di tengah-tengah masyarakat Melayu.

Baca juga: Wisatawan Malaysia Kunjungi Wisata Lingga dari Tempat Sejarah hingga Pusat Kuliner

Karena corak bangunan yang unik, masjid ini pun sering diabadikan oleh wisatawan lokal maupun wisatawan asing dengan berfoto-foto.

Masjid ini merupakan masjid tertua di Lingga, bahkan terbilang tertua di Kepri, yang dibangun pada tahun 1800 oleh Sultan Mahmud Syah, Sultan yang dipertuan Besar Riau-Lingga-Johor-Pahang.

Potret Masjid Jami' Sultan Lingga. Gubernur Kepri berencana merevitalisasi tempat ibadah ini dengan target ikon wisata religi.
Bagian dalam Masjid Jami'Sultan Lingga (TribunBatam.id/Febriyuanda)


Masjid ini pun sudah mengalami beberapa kali pembaharuan, hingga bangunannya berdiri kokoh sampai saat ini.

"Berdasarkan catatan Mahmud Usman, sebelumnya Sultan sudah membangun tiga masjid, tetapi jejak dan bekasnya belum pernah ditemukan. Sultan memindahkan pusat pemerintahan di Daik itu pada 1787," kata Pemerhati Sejarah dan Budaya Lingga, Lazuardy kepada tribunbatam.id, Sabtu (17/9/2022).

"Pindahnya sultan pasti sudah membangun masjid sebagai tempat ibadah umat Islam," sambungnya.

Ia melanjutkan, pada era Sultan Mahmud Riayat Syah (1761-1812) dibangun masjid kerajaan. Letaknya tepat berada di lokasi berdirinya Masjid Jami Sultan Lingga ini.

Masjid itu akhirnya mengalami kerusakan hingga tidak bisa digunakan untuk tempat ibadah lagi.

Lazuardy menjelaskan, bahwa berbagai referensi menyebut, masjid ini awal dibangun hanya mampu menampung 40 jemaah dengan bahan bangunan yang terbuat dari kayu dan beratapkan daun sagu.

Kemudian pada masa pemerintahan Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah (1857-1883), masjid ini sudah berlantai keramik yang diambil dari keramik istana.

Perombakan terus dilakukan pada masa Sultan Abdurrahman Muazam Syah (1883-1911).

Masjid ini diperluas dan diperbesar. Sehingga kapasitasnya mampu menampung hingga 400 jemaah saat ini.

Jika masuk ke dalam masjid, pengunjung akan terkesima dengan struktur bangunannya yang unik.

Kubah masjid ini dibangun tanpa tiang penyangga, sehingga terkesan luas ketika berada di tengahnya.

Di bagian ruang depan hanya diberi pagar besi. Ruang dalam dan depan dibatasi dinding tembok yang dihubungkan tiga pintu.

Di samping kiri masjid ini terdapat kolam penampungan air yang telah ada sejak zaman masjid lama.

Hingga kini masjid tersebut masih berdiri kokoh dan digunakan sebagai pusat peribadatan umat islam di kota Daik Lingga dan sekitarnya.

Di dalam komplek masjid ini juga terdapat beberapa makam di belakangnya.

Satu di antaranya adalah pendiri masjid, yakni Sultan Mahmud Syah III, Sultan Lingga pertama yang berkuasa pada tahun 1761 hingga 1812.

Selain wisatawan mengunjungi Masjid Jami', mereka juga akan menyempatkan berziarah ke Makam Pahlawan Nasional ini, yang tepat berada di belakang masjidnya. (Tribunbatam.id/Febriyuanda)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved