PILPRES 2024
Respons Anies Baswedan Soal Kabar NasDem, PKS dan Partai Demokrat Jadikannya Kandidat di Pilpres
Anies Baswedan buka suara soal kesiapan maju di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Ia juga menanggapi kabar dirinya dilirik tiga parpol di pilpres.
Dalam setiap jajak pendapat yang dilakukan sejumlah lembaga survei, nama Anies Baswedan tak pernah absen dari tiga besar.
"Survei yang tidak diminta ini terjadi bahkan sebelum saya berkampanye, saya pikir mereka memberi saya lebih banyak kredibilitas," ujarnya.
Sebagai informasi, belakangan Gubernur Anies Baswedan memang dikaitkan dengan sejumlah parpol.
Bahkan, namanya masuk dalam bursa capres Partai Demokrat, NasDem, PKS, hingga PAN.
Walau demikian, belum ada satu pun parpol yang mendeklarasikan bakal mengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024 mendatang.
Beberapa tokoh politik lainnya, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hingga Ketua DPR RI Puan Maharani pun disebut-sebut bakal jadi saingan Anies dalam Pilpres 2024.
Boni Hargens: Terlalu Mesra dengan Kelompok Garis Keras
Direktur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlalu mesra dengan kelompok garis keras.
Hal itu menanggapi pengakuan Anies Baswedan yang menyatakan siap maju dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Awalnya, Boni Hargens menyebut Anies Baswedan merupakan satu di antara tokoh potensial di Indonesia apalagi Partai NasDem telah mengumumkannya sebagai bakal capres di 2024.
Namun, Boni Hargens menuturkan sejak 2017 dinamika politik identitas terus menguat hingga saat ini.
"Dan Pak Anies Baswedan salah satu tokoh yang dihasilkan secara sempurna oleh gerakan populis sayap kanan ini," kata Boni Hargens di Jakarta, Sabtu (17/9/2022).
Boni Hargens menjelaskan akan lebih rumit jika mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia itu maju dalam kontestasi pilpres 2024.
"Kenapa? Karena politik identitas akan menjadi strategi mainstream di dalam pemilu 2024," ujar Boni.
Menurutnya, politik identitas akan menjadi ancaman bagi masa depan bangsa Indonesia.