Gubernur Papua Lukas Enembe Punya Tambang Emas, Diminta Penuhi Panggilan KPK

Gubernur Papua Lukas Enembe disebut memiliki tambang emas di Distrik Mamit, Kabupaten Tolikara yang saat ini izinnya sedang dalam proses.

TWITTER/LUKASENEMBE/WIKIPEDIA
Gubernur Papua Lukas Enembe kembali tidak menghadiri panggilan pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dan gratifikasi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (26/9/2022). 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Gubernur Papua Lukas Enembe kembali tidak menghadiri panggilan pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dan gratifikasi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (26/9/2022).

Ini adalah panggilan pemeriksaan kedua KPK untuk Enembe yang rencananya diperiksa di Gedung Merah Putik, Jakarta.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, dugaan suap dan gratifikasi Enembe terkait pekerjaan atau proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemprov Papua

Enembe sebelumnya dijadwalkan menjalani pemeriksaan di Papua pada 12 September 2022.

Tetapi, ia  juga absen.

Ketidakhadiran Eenembe itu bahkan membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara. Jokowi meminta agar semua pihak menghormati proses hukum yang ada di KPK.

“Saya kira proses hukum di KPK semua harus hormati,” kata Jokowi di Halim Perdanakusuma kemarin.

Menurut Presiden semua orang sama di mata hukum. Oleh karenanya siapapun yang berperkara harus menghormati panggilan KPK.

“Semua sama di mata hukum. Dan saya sudah sampaikan agar semuanya menghormati panggilan KPK dan hormati proses hukum yang ada di KPK, semuanya,” pungkas Jokowi.

Kuasa hukum Enembe, Stefanus Roy Rening menghormati pernyataan Presiden Jokowi tersebut.

Baca juga: Sempat Coba Melawan, Seorang Maling Motor di Sei Beduk Batam Diamankan Polisi

Hanya saja, Roy meminta pemakluman Jokowi karena Enembe masih sakit, sehingga belum bisa memenuhi panggilan penyidik KPK.

"Bapak Presiden tahu bahwa Bapak Lukas sakit. Kita menunggu sampai Beliau sembuh karena salah satu syarat orang diminta keterangannya harus sehat. Kalau sakit bagaimana mau datang? Kira-kira begitu," ucap Roy.

Roy menuturkan Lukas menderita komplikasi. Bahkan sejak tahun 2018, Lukas sudah empat kali terserang stroke.

Lukas memiliki gejala gangguan ginjal, jantung bocor, diabetes, tekanan darah tinggi. Dokter selalu mengatakan dia tidak boleh under pressure (di bawah tekanan). Dia punya riwayat empat kali stroke,” katanya.

Tambang Emas

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved