ANAMBAS TERKINI

Banjir di Anambas, Warga Tarempa Mengungsi Khawatir Genangan Air Meninggi

Banjir di Anambas kembali terjadi hingga membuat sejumlah warga Tarempa memilih mengungsi khawatir air meninggi.

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Noven Simanjuntak
Permukiman penduduk Jalan Pattimura dan Raden Saleh, Kelurahan Tarempa, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri terendam banjir pada Rabu (5/10/2022) sore. Banjir di Anambas untuk kesekian kalinya terjadi, khususnya di Tarempa. 

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Banjir di Anambas dialami sejumlah warga Tarempa.

Banjir di Anambas yang terjadi sejak Rabu (5/10/2022) diketahui terjadi akibat hujan lebat sejak siang hingga malam.

Banjir di Anambas khususnya di Tarempa begitu terlihat dekat permukiman penduduk yang dekat dengan Sungai Sugi.

Bahkan, laju intensitas volume air itu menyebabkan meluapnya aliran laut drainase Sugi yang membuat rumah dan sejumlah perkantoran terendam banjir.

Beberapa wilayah yang telah terendam banjir itu antara lain yakni, Jalan Pattimura, Jalan Raden Saleh yang berada dekat Sungai Sugi.

Baca juga: Korban Banjir di Anambas Dapat Bantuan, Baznas Bersama BPBD Salurkan 390 Paket Sembako

Pantauan TribunBatam.id, tinggi genangan air berwarna keruh itu mencapai mata kaki orang dewasa.

Derasnya genang air yang mengalir masuk hingga ke teras rumah milik warga.

Di bantaran drainase Sungai Sugi, arus air juga mengalir deras, hingga membuat sejumlah perabotan pompong milik nelayan ikut hanyut.

Beberapa warga yang rumahnya terdampak banjir, terlihat mendorong kendaraan roda duanya menuju dataran yang lebih tinggi tak jauh dari lokasi jembatan drainase laut Sugi.

Selang itu, sejumlah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Anambas bersama Lurah Tarempa juga tiba dan memberi pertolongan warga untuk mengevakuasi perabotan rumah tangga.

Salah seorang warga Tarempa, Fai yang tengah mengevakuasi sejumlah perabotan rumah milik temannya menjelaskan, jika banjir telah dua kali terjadi sepanjang tahun 2022.

Baca juga: Banjir di Anambas, IMKL Batam Gandeng Baznas Kepri Galang Dana untuk Korban Banjir

"Ini saya bantu evakuasi barang rumah teman, karena posisinya lagi di Tanjungpinang. Kasihan ayahnya sudah tua dan sendiri di rumah. Ini beberapa barang basah salah satunya kasur," ucapnya.

Fai mengatakan, lokasi tersebut memang langganan banjir.

Sebelumnya peristiwa banjir di lokasi tersebut telah terjadi pada awal Januari lalu dengan tinggi mencapai lebih dari selutut orang dewasa.

"Yang lebih parahnya tahun 2018, itu banjir terbesar hingga menewaskan dua warga. Tentu kita berharap hal itu tidak terjadi lagi," sebutnya.

Ia menuturkan, genangan air tersebut terjadi akibat curah hujan tinggi yang mengalir dari bukit ditambah naiknya air laut.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Anambas, Syarif Ahmad memperkirakan, tingginya volume genangan air mencapai 20 centimeter.

Baca juga: Dampak Banjir di Anambas, BPBD Catat 16 Rumah Rusak di Pulau Siantan, Dua Rusak Berat

Pihaknya pun dengan sigap menurunkan sejumlah personil menuju ke lokasi untuk memberikan pertolongan kepada warga yang terdampak.

"Ada air masuk sedikit kerumah-rumah setinggi 20 cm, tidak terlalu tinggi. Kita sudah membantu masyarakat membersihkan lumpur yang masuk kedalam rumah masyarakat yang berada di samping drainase laut Sugi," terangnya.

Menurut Syarif, lokasi bencana rawan banjir tersebut harus ditanggapi serius, sebab bencananya selalu terjadi secara berulang.

"Kita sudah tahu akan terjadi lagi. Tapi kita belum melakukan apa-apa. Pembersihan gorong-gorong, menormalisasi sudetan dari mulai Sungai Sugi ke laut, ada sejumlah gorong-gorong yang sekarang itu nonaktif, karena ada pipa masyarakat di dalamnya. Bahkan ada yang sudah tertutup, tapi itu belum bisa dilakukan," ungkapnya.

Selain itu, sambungnya, penataan pemukiman warga di bantaran hingga atas laut Sugi menjadi satu dari sekian persoalan yang patut untuk direlokasi sebagai upaya solusi mencegah kebanjiran.

Baca juga: Banjir di Anambas Jadi Sorotan PLN UP3 Tanjungpinang, Terpaksa Padamkan Listrik 700 Pelanggan

"Kalau bencananya tidak bisa dihilangkan, kurangi dampaknya, kalau tidak bisa dikurangi maka ya harus bersahabat dengan kondisi seperti itu, jadi bersiap-siap apabila terjadi banjir," jelasnya.

Lagi persoalan tersebut pun telah dibahas oleh Pemerintah Daerah Anambas bersama pihak OPD terkait untuk segera diselesaikan.

"Kita sudah buatkan telaah, master plan, dan perencanaan bagaimana solusinya. Namun karena keterbatasan anggaran belum bisa dilaksanakan oleh dinas teknis pada saat itu. Kami dari BPBD, Dinas PU, Badan Keuangan, dan juga Bapeda kita sudah rapat di depan pimpinan kepala daerah," tuturnya.

Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada serta memindahkan barang-barang yang berharga apabila bencana banjir kembali terulang.

"Untuk tetap menghubungi kontak center yang telah kami bagikan, agar bisa dievakuasi apabila dibutuhkan, lokasi evakuasi ini berada di Masjid Agung," pungkasnya.(TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved