FEATURE
KISAH Bahtiar, Pengrajin Kapal di Natuna, Setahun Mampu Bikin Sembilan Kapal
Sudah menjadi pengrajin kapal sejak 1996 silam, Bahtiar mampu membuat sembian kapal dalam setahun. Kapal ini biasa dipakai nelayan melaut.
NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Di bawah pohon rindang dan teduh, Bahtiar tampak sibuk memahat dan memaku bilah-bilah papan di gading-gading kapal yang ada di hadapannya.
Pria itu merupakan seorang pengrajin kapal atau pembuat kapal nelayan di Natuna.
Ia cukup dikenal untuk kalangan nelayan di daerah perbatasan itu.
Pasalnya, Bahtiar sehari-hari bekerja sebagai pembuat kapal khusus nelayan.
Kapal yang ia produksi itu nantinya bakal digunakan nelayan untuk menangkap ikan di laut.
Kali ini, ia tengah merenovasi sebuah kapal kayu berbobot kurang lebih delapan gross tonage
"Pemiliknya minta kapal ini ganti papan, sebab bodynya (badan kapal-red) sudah lapuk," kata Bahtiar kepada Tribunbatam.id.
Guna menjaga hasil karyanya itu, sedikit pun ia tak lengah saat memasang bilah papan atau mengerjakan bagian lain dari kapal itu.
Baca juga: UNIKNYA Sajadah Buatan Pengrajin Desa Bukit Belah Lingga, Terbuat dari Anyaman Purun
Persis di tepi pantai di Kelurahan Batu Hitam, ayah empat anak ini hampir tak memperdulikan orang-orang yang lalu lalang di jembatan dekat dengan tempat ia bekerja.
"Sebentar ya bang," ucapnya minta ditunggu.
Pria kelahiran 1961 itu pun sesekali mengusap keringat yang jatuh dari keningnya.
Dengan pemahaman, pengetahuan serta pengalamannya yang sudah puluhan tahun itu ia tampak santai mengerjakan kapal seorang diri.
Untuk membuat kapal ukuran 3 Gross tonage dengan panjang 30 kaki ia hanya memerlukan waktu kurang lebih satu bulan.
Sementara untuk kapal ukuran 5 hingga 8 Gross tonage dengan panjang sekitar 40 sampai 45 kaki pengerjaan nya hanya 3 bulan.
"Tergantung ukuran sih, kalau ukuran tiga ton paling sebulan sudah selesai," katanya.
Ia mengaku, meski di tengah Pandemi Covid-19 profesi yang ia geluti itu tidak kena imbas sama sekali.
"Kalau pekerjaan saya ini Alhamdulillah tak ada imbas sama sekali," tuturnya.
Meski pengerjaannya memerlukan keuletan dan ketelitian, dalam setahun Bahtiar dapat membuat kapal 5 hingga 9 unit dengan berbagai ukuran.
"Tahun ini sudah 5 kapal, ada yang kecil ukuran 3 ton ada juga yang 8 ton. Kalau tahun lalu ada 9 kapal yang saya kerjakan" kata pengrajin kapal itu.
Kecepatan dan ketepatan membuat kapal itu, Bahtiar peroleh dari pengalaman puluhan tahun sebagai pengrajin kapal, ia telah terjun melompong sebagai pembuat kapal sejak 1996 silam.
"Sekitar tahun 96," kata dia.
Menurutnya, penghasilan yang ia terima dari pekerjaannya saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Ia mengaku dalam sehari berpenghasilan sekitar Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu. Itu dihitung dari jenis kapal yang ia kerjakan.
Jika pesanan kapal berukuran 2 hingga 3 Gross tonage dengan panjang 30 kaki, maka dirinya menerima upah Rp 500 ribu per kaki.
Sementara untuk ukuran 8 Gross tonage dengan panjang 40 kaki, maka upahnya menjadi Rp 700 ribu per kaki.
"Alhamdulillah hasilnya lumayan, kalau pesanan kapal yang 3 ton itu dapatlah sekitar Rp 15 juta, itu sebulan," jelasnya.
Jika Tribuners hendak dibuatkan kapal oleh Bahtiar, cukup menyediakan bahan-bahannya berupa kayu dan lain sebagainya serta upah pembuatannya.
Biasanya Bahtiar dapat ditemui di tempat kerjanya di tepi pantai depan Cafe Ranai Square, Kelurahan Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. (TRIBUNBATAM.id/Muhammad Ilham)