KARIMUN TERKINI

Kasus DBD di Karimun Makin Tinggi, hingga Oktober 676 Kasus, 4 Orang Meninggal

Kasus DBD di Karimun makin meningkat. Hingga awal Oktober sudah ada 676 kasus DBD dan empat di antaranya meninggal dunia.

Penulis: Yeni Hartati |
freepik.com
Kasus DBD di Karimun makin meningkat. Hingga awal Oktober sudah ada 676 kasus DBD dan empat di antaranya meninggal dunia. FOTO: ILUSTRASI 

KARIMUN, TRIBUNBATAM.id  - Kepala Dinas Kesehatan Rachmadi mengatakan, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Karimun semakin mengkhawatirkan.

"Jumlah di awal Oktober ini sudah mencapai 676 kasus, empat orang di antaranya meninggal dunia," ujar Rachmadi, Minggu (9/10/2022).

Dari jumlah tersebut, kasus paling tinggi berada di Kecamatan Meral, disusul Kecamatan Meral Barat, Kecamatan Karimun, Kecamatan Tebing, dan Kecamatan Kundur.

Meskipun kasus DBD di Kabupaten Karimun tinggi, jika dibanding tahun sebelumnya, namun pihak Dinkes Karimun belum menetapkan sebagai status Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Belum ditetapkan KLB, karena kondisinya masih stabil, artinya stabil naik tapi tidak terjadi peningkatan secara signifikan," ujarnya.

Rachmadi menambahkan, penetapan KLB itu tidak ditentukan ada peningkatan secara siginifikan dibandingkan dalam periode tahun sebelumnya, maupun dari bulan sebelumnya.

"Penetapan KLB di tahun 2014 lalu, karena pada tahun sebelumnya atau tahun 2013 saat itu memang kasus DBD terbilang kecil, lalu tahun berikutnya sangat tinggi," ujarnya.

Baca juga: MOBIL Konsumen Mogok Usai Isi Pertamax, Ini Penjelasan Pemilik SPBU Bengkong Sarmen Batam

Pada tahun 2021 lalu, kasus DBD di Karimun mencapai 481 orang, angka tersebut terjadi peningkatan sebanyak 189 kasus, dengan total di triwulan ketiga mencapai 670 kasus.

Menurutnya, tingginya kasus DBD juga akibat cuaca yang berubah-ubah, lebih cenderung kondisi basah atau musim hujan yang tidak menentu.

"Kondisi cuaca yang seperti yang kita rasakan saat ini ikut berdampak pada tingginya kasus DBD. Apalagi kasus DBD rata-rata anak-anak, tapi secara menyeluruh sudah mencakup semua usia atau kalangan," ujarnya.

Rachmadi meminta masyarakat untuk dapat menerapkan 3 Mplus.

Bahkan Rachmadi menyebut Dinas Kesehatan juga telah menyediakan bubuk abate yang dititipkan di seluruh Puskesmas se Kabupaten Karimun.

"Jadi masyarakat yang membutuhkan dipersilahkan datang ke masing-masing Puskesmas dan tidak diperjual belikan alias diberikan secara gratis," ujarnya.

Selain itu, kepada masyarakat agar segera membawa pasien yang bergejala mengarah ke penyakit DBD ke layanan kesehatan Puskesmas maupun Rumah Sakit.

"Kasus yang terjadi sekarang ini rata-rata kondisi pasien sudah Dengue Shock Sindrom (DSS), artinya sudah terlambat baru dibawa ke rumah sakit atau puskesmas, sehingga pasien meninggal dunia," ujarnya.

Kemudian, masyarakat diimbau untuk tetap menjaga pola hidup sehat dengan menghindari adanya potensi perkembangbiakan nyamuk.

"Masyarakat harus ambil peran dalam mengantisipasi hal ini. Bisa dengan cara menutup bak penampungan air dan menghindari hal yang bisa terjadinya perkembangbiakan nyamuk itu sendiri," tegasnya. (TRIBUNBATAM.id / Yeni Hartati)
 

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved