PEMBUNUHAN BRIGADIR J

Bharada E Bantah Keterangan Susi di Pengadilan, Sebut Tidak Ada Pelecehan Kepada Putri Candrawathi

Bharada E kemudian menuturkan sejumlah kebohongan Susi lainnya, mulai dari kebiasaan Ferdy Sambo yang hanya ke rumah Saguling pada Sabtu dan Minggu sa

Editor: Eko Setiawan
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA -- Bharada E, membantah sejumlah keterangan Susi, asisten rumah tangga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, terkait peristiwa di tanggal 4 Juli dimana Brigadir J membopong Putri Candrawathi di ruang tamu.

Menurut Bharada E, Brigadir J sebelumnya meminta bantuan dirinya untuk mengangkat Putri Candrawathi yang saat itu diduga sakit.

"Keterangan dari saudara saksi (Susi) banyak yang bohong. Pertama, waktu ditanggal 4 yang katanya ada pelecehan," kata Bharada E kepada majelis hakim.

"Dimana saudara Yosua mengangkat Putri?," tanya hakim Wahyu Iman Santoso.

"Benar Yang Mulia. Di situ saudara saksi menjelaskan saya mengatakan 'jangan gitu lah bang', itu tidak benar, saya tidak mengatakan seperti itu," kata Bharada E.

Bharada E kemudian menuturkan sejumlah kebohongan Susi lainnya, mulai dari kebiasaan Ferdy Sambo yang hanya ke rumah Saguling pada Sabtu dan Minggu saja, namun disebut Susi sering datang.

"FS lebih sering di rumah Bangka, Sabtu dan Minggu saja di Saguling," katanya.

Hingga kebohongan Susi yang mengaku tidak melihat ada senjata laras panjang milik Brigadir J di dalam mobil yang ditumpanginya hingga tidak adanya kamar Brigadir J di rumah Saguling, di bantah Bharada E.

"Senpi laras panjang, saksi melihat di mobil. Jakarta-Magelang pasti kelihatan. Lalu soal kamar Bang Yosua di rumah Saguling, Bang Yos punya kamar di sana," kata Bharada E.

Setelah itu majelis hakim kemudian menanyakan kembali soal peristiwa Brigadir J yang membopong Putri Candrawathi.

"Sebentar, saya cuma cek aja. Tadi yang saudara katakan bahwa saudara Yosua mengangkat, itu benar Yosua mengangkat atau baru mau mengangkat, tidak jadi?," tanya hakim Wahyu.

"Baru mau mengangkat," ujar Bharada E.

"Pada saat itu, saudara PC sakit atau tiba-tiba Yosua mengangkat?," katanya.

"Saya tidak tahu pada saat itu beliau sakit atau tidak," ujar Bharada E.

"Karena pada saat itu, saya di samping. Bang Yosua datang mangggil saya. Lalu saya ke dalam sama almarhum." tambah Bharada E.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved