Penemuan Mayat Satu Keluarga di Kalideres, Polisi Ungkap Hasil Autopsi
Polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian dari penemuan mayat satu keluarga dalam rumah di Kalideres, Kamis (10/11/2022).
JAKARTA, TRIBUNBATAM.id - Polisi memastikan penemuan mayat di Kalideres satu keluarga dalam rumah bukan karena gas beracun.
Dugaan ini muncul sebab dalam lokasi penemuan mayat satu keluarga di Kalideres Jakarta ditemukan tanpa bercak darah serta rumah dalam kondisi rapi.
Meski penyebab tewas bukan karena gas beracun, namun polisi masih belum bisa menyimpulkan penyebab tewas terkait penemuan mayat satu keluarga dalam rumah di Kalideres Jakarta Barat pada Kamis (10/11/2022).
Penemuan mayat di Kalideres dalam satu rumah di Jakarta Barat pertama ditemukan oleh warga di Perumahan Citra Garden.
Warga sebelumnya mencari sumber bau tak sedap yang merebak di area permukimannya.
Baca juga: Penemuan Mayat di Batam, Pekerja PT Metal Indonesia Tewas Tergantung
Akhirnya, warga mendobrak pintu rumah dan menemukan empat orang itu sudah dalam keadaan tewas di ruangan berbeda-beda.
Keempat orang itu yakni Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (68).
Lalu, anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni Budyanto Gunawan.
Ia adalah ipar dari Rudyanto.
"Enggak ada (indikasi akibat gas beracun)," tegas Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022).
Sejauh ini polisi baru mendapatkan hasil autopsi saja.
Hasil auotopsi itu menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan.
Tidak pula ditemukan unsur membahayakan di dalam organ dalam.
Baca juga: Penemuan Mayat di Batam, Pria Tersangkut di Tiang Baliho Simpang Franky
Hasil auotopsi juga menunjukkan, waktu meninggal dunia keempat orang itu berbeda-beda.
Paling lama, ada yang meninggal dunia sejak tiga pekan lalu.
Namun, ada hal janggal yang ditemukan melalui proses auotopsi.
Tidak ada zat atau unsur makanan di organ dalam keempat korban tewas tersebut.
"Berdasarkan pemeriksaan dokter, mayat ini enggak makan dan minum cukup lama. Karena dari otot-ototnya sudah mengecil," ujar Pasma.
Hasil pemeriksaan tempat kejadian perkara rumah korban, tak ditemukan sedikit pun sisa atau stok makanan.
Kini, polisi masih menunggu hasil laboratorium tentang penelusuran lebih lanjut zat-zat yang ada di organ dalam para korban.
Selain itu, polisi masih terus menggali keterangan dari para saksi terkait aktivitas para korban semasa hidup.
PENGAKUAN Adik Keluarga Korban
Ris Astuti (64) mengaku sudah lama sekali tidak berkomunikasi dengan kakak kandungnya, Margaretha Gunawan (68).
Margaretha adalah salah satu dari empat orang anggota keluarga yang ditemukan tewas misterius di rumahnya, Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022) lalu.
Baca juga: Penemuan Mayat di Kalideres Dalam Satu Rumah, Polisi Lacak Keluarga Korban
"Kami sudah lama enggak saling kontak. (Terakhir berkomunikasi) mungkin lima tahun lalu," ujar Ris saat dijumpai di Mapolsek Kalideres, Sabtu (12/11/2022).
Komunikasi terakhirnya itu pun hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun, tidak ada topik percakapan lainnya.
"Karena sejak dulu kami suka tukar-tukaran, kirim-kiriman kado saat ulang tahun. Sekadar itu aja," kenang Ris.
Ris beserta suami dan anaknya sendiri diketahui tinggal di Bekasi.
Saat ditanya kapan pertemuan terakhirnya dengan Margaretha, Ris menjawab, lebih dari lima tahun lalu.
Baca juga: Polisi Selidiki Kaitan Penemuan Mayat di Karimun dengan Temuan 32 Kg Sabu Dalam Kapal
Saking lamanya, ia bahkan tak mampu mengingat kapan persisnya pertemuan terakhirnya dengan sang kakak.
"Terakhir ketemu sudah lebih lama lagi dari waktu terakhir kami berkomunikasi," ungkap Ris.
Sementara itu, suami Ris bernama Handoyo mengungkapkan, pertemuan terakhir dirinya dengan Margaretha kira-kira terjadi 20 tahun silam.
"Saat itu mereka (Margaretha dan keluarganya) masih tinggal di Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Terakhir mereka ikut acara keluarga juga 20 tahun itu," ungkap Handoyo.(TribunBatam.id) (Kompas.com/Mita Amalia Hapsari/Mita Amalia Hapsari)
Sumber: Kompas.com