KECANTIKAN
Cara Mengetahui Waktu yang Tepat Mengganti Tabir Surya, Menurut Ahli Dermatologi
Sama seperti produk perawatan kulit lainnya, seiring berjalannya waktu, sunscreen atau tabir surya juga bisa tidak memberikan manfaat maksimalnya dala
TRIBUNBATAM.id - Sama seperti produk perawatan kulit lainnya, seiring berjalannya waktu, sunscreen atau tabir surya juga bisa tidak memberikan manfaat maksimalnya dalam melindungi kulit.
Tabir surya digunakan untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet berlebih.
Tabir surya digunakan sepanjang waktu di banyak bagian tubuh.
Namun, tabir surya yang sudah kedaluwarsa benar-benar tidak boleh digunakan kembali.
"Seperti makanan, tabir surya bisa membusuk dan bahan-bahannya bisa rusak," papar ahli dermatologi, Shari Marchbein, melansir Allure.
Dalam kondisi rusak, tabir surya menjadi kurang efektif, bahkan meningkatkan risiko kulit terbakar.
Ada dua masalah utama dengan tabir surya kedaluwarsa.
Baca juga: Cara Memakai Tabir Surya yang Tepat untuk Dapatkan Hasil Efektif dan Optimal
Baca juga: Cara Merawat Kulit Wajah Bebas dari Flek Hitam, Konsumsi Vitamin C dan Pakai Tabir Surya
Pertama, tabir surya kedaluwarsa tak lagi mampu melindungi kulit.
Kedaluwarsa berarti produk tak lagi mencapai tingkat SPF yang tertera pada label.
Masalah kedua adalah sekali pun bahan SPF masih terbilang baik, namun perubahan formula di dalamnya dari waktu ke waktu dapat membuatnya tidak lagi efektif.
Alih-alif efektif, kualitas tabir surya yang memburuk justru menimbulkan masalah pada kulit.
Kondisi tersebut umumnya disebabkan oleh kebiasaan pengguna sendiri dalam memperlakukan tabir surya.
Misalnya saja kebiasaan menggunakan tabir surya dengan tangan kotor atau sering membuka dan menutup tabir surya yang membuatnya terpapar bakteri.
Bakteri yang tumbuh di dalam tabir surya bisa menyebabkan jerawat.
Kapan Harus Mengganti Tabir Surya?
Ahli dermatologi lain, Erin Gilbert mengatakan, kebanyakan tabir surya dirancang untuk bertahan selama tiga tahun.
Baca juga: 5 Tips Membeli Produk Skincare Menurut Pakar Perawatan Kulit
Baca juga: Cara Merawat Wajah Menjadi Putih Natural dengan Bahan Alami, Murah dan Mudah Meraciknya
Hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa tanggal kedaluwarsa yang tertera pada label.
Namun, ada beberapa faktor lain yang membuat kandungan SPF di dalamnya lebih cepat rusak dari tanggal yang tertera.
"Jika Anda menyimpannya di tempat yang hangat seperti di mobil, tepi kolam renang, atau di dompet, tabir surya akan lebih cepat habis karena panas," kata Gilbert.
Jika tabir surya kerap terpapar panas, maka sebaiknya Anda menggantinya beberapa bulan sekali demi memastikan efektivitasnya.
Terlepas dari tanggalnya, Anda juga disarankan untuk menguji konsistensi tabir surya yang digunakan.
Periksa perubahan tekstur, seperti penggumpalan atau perubahan bau.
"Jika tabir surya mulai memiliki bau yang aneh, kemungkinan tabir surya telah terkontaminasi bakteri," ujar Gilbert.
Kondisi ini berlaku untuk tabir surya mineral dan kimiawi.
(TRIBUNBATAM.id/LIA SISVITA DINATRI)