Tujuh PNS di NTT Menderita HIV AIDS, Oktober 2022 Tambah 29 Kasus

Tujuh PNS di NTT positif HIV AIDS. Sekretaris Dinkes Lembata mengungkap data penderita HIV AIDS di sana. Berikut datanya.

TRIBUNBATAM.ID/ISTIMEWA/FREEPIK.COM
Ilustrasi HIV /AIDs - Tujuh Pegawai Negeri Sipil (PNS) menderita HIV/AIDS. 

NTT, TRIBUNBATAM.id - Penderita HIV/AIDS di Nusa Tenggara Timur atau NTT menyasar Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Dinas Kesehatan setempat mencatat, tujuh PNS di Kabupaten Lembata, NTT disinyalir mengidap HIV/AIDS.

Meski demikian, Sekretaris Dinkes Lembata tak merinci berapa lama tujuh PNS di NTT itu telah mengidap HIV/AIDs, termasuk mengenai perkembangan kesehatan mereka.

"PNS ada 7 orang," sebut Geril Huar Noning saat peresmian Klinik VCT HIV/AIDS di Puskesmas Lamaau, Kecamatan Ile Ape Timur, Jumat, 1 Desember 2022.

Berdasarkan data Dinkes Lembata, penderita HIV/AIDs di Kabupaten Lembata mencapai 29 kasus hingga Oktober 2022 saja.

Baca juga: Dinkes Batam Ungkap Penderita HIV AIDS Bertambah Ratusan Orang Selama 2022

Angka ini kata dia, belum terhitung sejak tahun 2016-Oktober 2022 dengan total jumlah sebanyak 298 kasus.

Sejak tahun 2016, angka prevelensi virus HIV/AIDS di Lembata termasuk yang paling banyak mencapai 0.37 persen dengan rincian, Kecamatan Buyasuri ada 12 kasus.

Omesuri 15 kasus, Lebatukan 15 kasus, Ile Ape Timur 27 kasus, Ile Ape 29 kasus, Nubatukan 156 kasus.

Nagawutung 16 kasus, Atadei 14 kasus dan Wulandoni 10 kasus serta luar wilayah sebanyak 3 kasus.

"Memprihatinkan dengan kemungkinan fenomena gunung es yang sangat besar," ujar Geril.

Dia menyarankan agar kasus HIV/AIDS di Lembata membutuhkan kepedulian semua pihak, baik pemerintah, swasta, masyarakat dan ODHIV (orang dengan HIV).

HIV/AIDs di Batam

Sementara di Batam, penderita HIV AIDS bertambah sedikitnya 500 orang di tahun 2022.

Baca juga: 38 Warga Natuna Terjangkit HIV, Dinkes Bagi Tips Cegah Penyakit Menular Seksual

Dinas Kesehatan atau Dinkes Batam mencatat, penderita HIV AIDS di Batam sejak 1992 hingga tahun 2022 mencapai 8.838 orang.

Mayoritas penderita HIV AIDS di Batam merupakan laki-laki dengan rentang usia 25 hingga 49 tahun.

Dari 8.838 orang yang positif HIV di Batam, sebanyak 3.108 orang positif aleksis, 1068 orang meninggal dunia.

Kemudian sebanyak 3.067 orang mengetahui status HIV tapi belum melakukan pengobatan.

Lalu terdapat 2945 orang dengan HIV/AIDS (Odha) dengan pengobatan, 50 orang berhenti pengobatan dan 632 orang hilang kontak.

"HIV AIDS ini proporsi laki-laki lebih banyak dibanding perempuan. Dan paling banyak usia produkstif, umur 25 sampai 49 tahun," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Batam Melda Sari disela-sela peringatan hari HIV AIDS Sedunia tingkat Kota Batam, Kamis (1/12/2022).

Baca juga: Dirudapaksa Pacar Ibunya, Remaja 12 Tahun Terinfeksi HIV AIDS

Diakuinya kasus HIV di daerah setempat banyak menjangkit pada usia produktif yaitu 25 hingga 49 tahun yang mayoritas jenis kelamin laki-laki.

Indikator penyebab terjangkitnya HIV, satu di antaranya yaitu Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL).

"Itu makanya lebih banyak terjangkit pada laki-laki daripada perempuan," ujar Melda.

Ia menyebutkan terdapat gelaja HIV AIDS yang menjadi tanda awal yaitu diare berkepanjangan serta sariawan.

Dengan begitu masyarakat diimbau untuk segera melakukan pengecekan lebib lanjut sebagai langkah antisipasi dini.

Ia menambahkan sejauh ini seluruh fasilitas kesehatan baik puskesmas maupun rumah sakit yang ada di Kota Batam dapat melayani konseling dan pemeriksaan terkait pencegahan HIV AIDS.

"Seluruh puskesmas dan 20 rumah sakit yang ada di Batam melakukan pemeriksaan dan konseling HIV AIDS, ini bisa menjadi sarana masyarakat untuk melakukan pencegahan dini terhadap virus itu," katanya.(TribunBatam.id/Roma Uly Sianturi) (Pos-Kupang.com/Ricardus Wawo)

Sumber: PosKupang.com

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved