NATUNA TERKINI
38 Warga Natuna Terjangkit HIV, Dinkes Bagi Tips Cegah Penyakit Menular Seksual
Dinkes Natuna catat ada 38 kasus HIV hidup di Natuna saat ini. Jumlah itu tersebar di sejumlah kecamatan di Natuna. Dari jumlah itu, ada anak-anak
NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna mencatat ada 38 orang yang terkena virus Human Immunodeficiency Virus atau biasa disebut HIV.
Puluhan kasus HIV tersebut merupakan kasus aktif yang tersebar di sejumlah kecamatan di Natuna.
Hal itu disampaikan oleh Analis Penyakit Menular Dinas Kesehatan Natuna, Siti Mukhlisoh.
Siti menjelaskan, puluhan kasus aktif HIV tersebut didapatkan dari hasil tes dan screening di lapangan.
"Saat ini ada 38 kasus aktif atau hidup di Natuna," kata Siti kepada Tribunbatam.id, melalui sambungan telepon, Kamis (29/9/2022).
Ia menjelaskan, bahwa HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Sehingga daya tubuh semakin melemah dan rentan diserang berbagai penyakit.
"Kondisi HIV yang tidak ditangani dengan baik nyatanya dapat menyebabkan risiko AIDS pada pengidapnya. AIDS merupakan stadium akhir dari infeksi HIV," jelasnya.
Baca juga: 15 Warga Anambas Positif HIV AIDS, Dinkes Soroti Bahaya Hubungan Intim Tak Sehat
Meski begitu lanjut Siti, untuk pengidap HIV tahap awal masih bisa dilakukan pengobatan guna menekan jumlah angka virus dalam tubuh.
"Pengobatannya berupa terapi ARV (antiretroviral) untuk menekan jumlah virus dalam tubuh. Sehingga perkembangan virus di dalam tubuh lebih lambat. Jadi orang yang tekena virus HIV bisa hidup lebih lama dan normal seperti biasa," jelasnya.
Siti kembali menegaskan bahwa, terapi ARV hanya untuk menekan perkembangan virus dan tidak membunuh virus.
Sehingga pengidap harus minum obat atau terapi ARV seumur hidup.
Selain itu, ia juga menjelaskan dari puluhan kasus aktif di Natuna terdiri dari orang dewasa laki-laki dan perempuan dan juga anak-anak.
"Kondisi hampir imbang antara laki-laki dan perempuan," bebernya.
Siti mengaku bahwa pihaknya sedikit kesulitan saat melakukan uji tes kepada suspek, khususnya kepada mereka yang aktif sebagai freelance (wanita penghibur).
Baca juga: Dinas Kesehatan Lingga Bakal Tambah Fasilitas Pengobatan Bagi Penderita HIV AIDS
"Yang susah ditembus untuk dilakukan pengetesan itu orang-orang freelance. Sebab mereka sangat tertutup," kata Siti.