SELEB TERKINI

Deretan Fakta Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, Mahar Rp 300 Ribu

Sejumlah fakta pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang digelar pada 10 Desember 2022, Kaesang beri mahar Rp 300 ribu.

instagram/kaesangp
Kaesang Pangarep dan Erina Gudono akan menikah pada Sabtu, 10 Desember 2022, segala persiapan telah dilakukan jelang acara termasuk soal larangan tamu undangan hadir di acara pernikahan Kaesang dan Erina. 

Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan, aturan itu langsung dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegoro X.

Menurutnya, hal tersebut memang sudah lama diatur dalam adat Mangkunegaran.

Sebagai informasi, batik parang hanya boleh dikenakan oleh keluarga keraton.

Mengutip Kompas.com, batik motif parang memang tidak digunakan warga biasa.

Motif itu hanya boleh dikenakan oleh raja, permaisuri, keturunannya hingga para bangsawan dan bupati. Ini berlaku di Yogyakarta dan Solo.

"Di dalam lingkungan keraton, ada motif-motif batik yang hanya boleh dikenakan oleh raja, permaisuri dan keturunannya. Ini diatur dalam peraturan keraton," ujar Sekretaris Umum Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad, Murdijati Gardjito.

Murdijati mencontohkan, motif parang yang terdiri dari beberapa jenis. Motif batik ini hanya boleh dikenakan oleh raja, permaisuri, dan keturunannya.

"Parang barong hanya boleh dikenakan oleh raja, atau sering disebut dengan "pengageman ndalem". Motifnya bentuk dasarnya letter S yang jarak masing-masing diatas 12 cm," ucapnya.

Makna dari motif parang barong, seorang raja harus selalu hati-hati, agar dapat mengendalikan diri lahir batin sehingga menjadi pemimpin yang bertanggungjawab, berwatak dan berbudi luhur.

Baca juga: Kaesang Pangarep Kepergok Ziarah ke Makam Ayah Erina Gudono Jelang Pernikahan

Sementara, motif batik yang dikenakan oleh permaisuri bernama parang gendreh.

"Yang jaraknya (jarak miring letter S) lebih kecil dari parang barong, dikenakan oleh Permaisuri dan dinamakan parang gendreh.

Ragam hiasnya sama, hanya ukuran lebih kecil," tuturnya. Adapun untuk putri raja, mengenakan motif batik parang klitik.

Motif ini lebih kecil lagi dari parang barong dan parang gendreh, Parang klitik melambangkan perilaku yang halus dan kelemah-lembutan.

Menurut dia, ketentuan peraturan motif batik tersebut hanya berlaku di dalam lingkungan Keraton.

"Kalau sudah diluar Keraton tidak berlaku. Seperti misalnya saya mengenakan parang rusak di dalam keraton, pasti ditegur, tapi kalau di luar itu tidak ada orang yang peduli," sebut dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved