LINGGA TERKINI
WARGA Marok Tua Lingga Makan Bersama di Atas Jembatan yang Diresmikan Gubernur Kepri
Warga desa Marok Tua Lingga menikmati hidangan bersama usai peresmian jembatan yang dilakukan Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
Penulis: Febriyuanda |
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Ratusan hidangan dalam talam ditata berjejer atas di Jembatan Desa Marok Tua, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Hidangan ini dimakan bersama oleh masyarakat setempat bersama para tamu undangan.
Makan bersama di talam yang ditutupi tudung saji ini merupakan adat yang masih dipertahankan oleh masyarakat Lingga, khususnya di Marok Tua.
Menariknya, dalam acara makan bersama ini disajikan ketupat yang dibawa tiap rumah warga Desa Marok Tua.
Hal itu sebagai wujud syukur masyarakat Marok Tua, karena rampungnya jembatan yang telah diresmikan langsung oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, Kamis (8/12/2022).
Suasana Desa Marok Tua ini terdengar ramai oleh kedatangan masyarakat Marok Tua pagi itu.
Para warga berkumpul memakai pakaian baju kurung dan pakaian formal lain, mewarnai kawasan Jembatan Marok Tua yang baru rampung dibangun itu.
Berkumpulnya warga ini untuk menyambut orang nomor satu di Kepri, yakni Gubernur Kepri Ansar Ahmad, yang melakukan peresmian jembatan.
Suasana sambutan berbeda layaknya di perkotaan.
Dengan kearifan dan kebiasaan lokal masyarakat di sini, mereka melakukan sambutan dengan adat dan kebudayaan Melayu yang mereka jaga.
Mulai penyambutan, para warga berbaris memakai pakaian baju kurung dilengkapi ikatan songket di pinggang, dengan diiringi suara gendang dan gong khas Melayu di Lingga.
Taburan beras kunyit dan pengalungan bunga tampak memberikan senyuman kepada Gubernur Kepri yang didampingi juga Ketua Komisi IV DRPD Kepri Dewi Kumalasari dan Kepala Kejaksaan Tinggi Kepri Gerry Yasid.
Tiga orang warga menampilkan silat pengantin, yang menjadi seni penyambutan kepada orang yang dihormati.
Dengan perlahan, Ansar menyalami satu persatu warga yang berbaris menunggunya sedari pagi.
Wajah ceria warga tampak antusias memegang tangan Gubernur Kepri untuk menyalaminya.
Ansar pun duduk di halaman tempat kegiatan peresmian jembatan Marok Tua, yang telah dikelilingi ratusan masyarakat itu.
Tidak sedikit juga warga berdiri di depan pintu rumahnya, melihat kedatangan pria berusia 58 tahun itu.
Selain penyambutan itu, di pinggir jembatan telah disiapkan puluhan hidangan.
Hidangan ini juga dikemas dengan talam yang ditutupi tudung saji, atau yang biasa disebut Talam Sehidang.
Talam Sehidang ini merupakan adat atau kebiasaan masyarakat Melayu, untuk makan bersama.
Dalam kebiasaan ini, satu talam atau hidangan dimakan oleh 4 hingga 5 orang.
Kebiasaan ini menggambarkan bagaimana masyarakat Melayu di Lingga khususnya, masih menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dengan adat yang masih mereka junjung tinggi.
Tak hanya senang dengan kedatangan Ansar, penyambutan mereka juga merupakan ungkapan bahagia atas selesainya pembangunan jembatan yang telah mereka nanti-nanti itu.
Kepala Desa Marok Tua, Nurdin menyebutkan, bahwa masyarakat sangat bersyukur dengan peresmian jembatan itu, hingga dilakukan makan tradisi hidangan bersama di jembatan.
"Saya kira untuk talam tadi, ada 300-an talam hidangan. Karena itu sudah direncanakan oleh masyarakat Desa Marok Tua. Kita rata-rata satu talam itu pakai ketupat," kata Nurdin kepada TRIBUNBATAM.id.
Dia berterima kasih kepada Gubernur Kepri karena pembangunan jembatan dengan menelan dana Rp 22,6 miliar itu memudahkan mobilitas masyarakat.
"Inilah (jembatan-red) impian kami masyarakat Marok Tua sudah bertahun-bertahun-tahun.
Sementara itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan bahwa ini menjadi tugasnya di wilayah Kepri, dalam melengkapi infrastruktur.
"Baik jalan, jembatan yang saya kira jumlahnya tidak sedikit, karena memang ada 397 pulau yang berpenghuni sampai ke perbatasan wilayah laut Natuna Utara, maka kita secara bertahap mendorong pembangunan ini dari waktu ke waktu," kata Ansar saat diwawancarai awak media. (TRIBUNBATAM.id/Febriyuanda)