KHAZANAH ISLAM

Sejarah Isra Miraj, Tahun Kesedihan dan Cara Allah SWT Menghibur Nabi Muhammad

Isra Mikraj adalah dua bagian perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam semalam dan menjadi salah satu peristiwa penting bagi umat Islam seluruh dunia

TRIBUNNEWS
Ilustrasi - Isra Mikraj adalah dua bagian perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam semalam dan menjadi salah satu peristiwa penting bagi umat Islam seluruh dunia 

TRIBUNBATAM.id - Sabtu, 18 Februari 2023 menjadi penanda peringatan Isra Miraj bagi umat Islam Indonesia.

Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa terpenting dalam Islam, untuk itu seluruh Muslim laiknya mengetahui.

Peristiwa ini sekaligus sebagai tonggak awal kenapa setiap Muslim wajib melaksanakan salat lima waktu.

Salat lima waktu tersebut merupakan wahyu yang diterima Nabi Muhammad SAW dari Allah SWT.

Untuk lebih lengkap tentang peristiwa Isra Miraj, simak ulasannya di bawah ini sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber yang disarikan dari banyak riwayat sahih. 

Hari Isra Miraj terjadi pada 27 Rajab tahun ke-11 dari kenabian Rasulullah, atau pada tahun 621 dalam kalender Masehi.

Kata Isra dan Miraj memiliki artinya masing-masing, Isra merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsa pada malam hari.

Sementara Miraj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW ke alam paling tinggi (Sidratul Muntaha), yaitu langit ke-7.

Secara harfiah Isra Miraj dapat dimaknai sebuah peristiwa penting dan bersejarah bagi umat Islam.

Baca juga: Sejarah Islam Dunia: Bukti Kejayaan Terekam di Eropa, Rusia Pernah Menyaksikannya

Baca juga: Sejarah Islam Mencatat! Pertama Dalam 1.400 Tahun, Arab Saudi Tangguhkan Umrah Warganya Sendiri

Pada hari itu, Nabi Muhammad SAW yang berusia 51 tahun melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsa.

Lalu melanjutkan perjalanannya ke langit ke-7 dan diperlihatkan sebagian dari kebesaran Allah SWT hanya dalam waktu semalam.

Disebutkan bahwa peristiwa ini terjadi karena tugas spiritual yang diemban Rasulullah SAW dan pertemuannya dengan Allah SWT.

Di mana pada saat itu, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu yang harus disampaikan pada seluruh umat.

Isi wahyu tersebut adalah turun perintah shalat 5 waktu yang wajib dijalankan umat Muslim.

Selain itu, beberapa ulama menyebutkan bahwa peristiwa ini merupakan penghiburan untuk Rasulullah SAW dari Allah SWT.

Sebab di tahun itu, dia kehilangan dua orang yang dicintainya, yaitu istrinya, Khadijah dan pamannya Abu Thalib.

Oleh karena itu tahun tersebut dikenal dengan nama amul huzn atau Tahun Kesedihan.

Baca juga: Doa Islam Meluluhkan Hati Orang Dicintai, Lafalkan Setiap Hari

Baca juga: Memohonlah Kepada Allah SWT, Kumpulan Doa Islami Pembuka Rezeki Aksara Latin dan Artinya

.

.

.

(TRIBUNBATAM.id)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved