ANAMBAS TERKINI

Cegah Kecelakaan, Nelayan dan Pemerintah Desa Liuk Anambas Pasang 15 Rambu Suar

Kelompok nelayan dan pemerintah Desa Liuk memasang rambu suar di 15 titik sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut.

Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak |
ISTIMEWA
Pemerintah Desa Liuk bersama kelompok nelayan tampak masang rambu suar di 15 titik untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut. 

 ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Sebanyak 15 titik wilayah perairan Desa Liuk, Kecamatan Siantan Tengah Kabupaten Anambas telah terpasang rambu suar laut.

Pemasangan penunjuk arah bagi aktivitas nelayan ini dilakukan lanGsung oleh kelompok nelayan pancing ulur bersama pemerintah Desa Liuk.

Pemasangan rambu suar ini merupakan penunjuk arah bagi pompong nelayan guna mengurangi terjadinya kecelakaan laut dengan kapal-kapal lainnya saat melintas.

Kepala Desa Liuk, Syaiful menyebutkan, pemasangan rambu suar terbagi di sebelah utara, Dusun 1 sebanyak 8 titik dan sebelah selatan, Dusun 2 sebanyak 7 titik.

"Ya ada 15 titik rambu suar yang dipasang di perairan Desa Liuk yang dikerjakan oleh kelompok nelayan," ucapnya, Minggu (19/2/2023).

Menurutnya, dengan adanya rambu suar ini sebagai penunjuk jalur tanda karang ketika malam hari maupun siang hari. 

"Mulanya Inisiatif ini muncul dari kelompok nelayan setempat dan kita sebagai pemerintah desa sangat mendukung karena wilayah kita memang sebelumnya tidak ada rambu dan penunjuk arah," terangnya.

Baca juga: KECELAKAAN KERJA DI BATAM, Pengawas Tenaga Kerja Bakal Datangi PT Ably Metal Indonesia

Dirinya pun mengungkapkan, terkait biaya pengadaan rambu ini menggunakan dana desa Silpa Tahun 2022 yang direalisasikan tahun 2023.

"Untuk pemasangan dikerjakan oleh Ketua Kelompok Nelayan yang berada diwilayah masing - masing. Sebelah utara pemasangan di pandu oleh ketua nelayan Tongkol dan di lokasi lain juga dipandu ketua nelayannya," jelas Syaiful.

Lebih jauh, ia menilai pemasangan rambu-rambu di perairan Desa Liuk ini, sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap sesama pengguna jalur laut.

Baik untuk warga nelayan sendiri, maupun kepentingan nelayan luar yang masuk ke wilayah desa guna memahami batas kedalaman dan mampu melihat jalur masuk.

"Mayoritas warga Desa Liuk profesinya adalah nelayan, maka hal ini patut mendapat perhatian serius oleh pemerintah desa. Apalagi penghasilannya terbilang naik turun dan terganyung kondisi cuaca," katanya. (TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak)
 

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved