Prediksi Baba Vanga di 2024 dan Tahun Seterusnya, Ada Upaya Pembunuhan ke Putin

TRIBUNBATAM.id - Baba Vanga adalah seorang peramal Bulgaria yang dikenal luas karena prediksi akuratnya tentang masa depan.

Dia lahir pada tahun 1911 di sebuah desa kecil di Bulgaria, dan pada usia 12 tahun, dia kehilangan penglihatannya saat terjadi tornado.

Terlepas dari kebutaannya, Baba Vanga mengembangkan bakat luar biasa untuk memprediksi peristiwa di masa depan.

Sepanjang hidupnya, Baba Vanga dikenal sebagai "Nostradamus dari Balkan" karena kemampuannya memprediksi peristiwa global dengan akurasi yang mengejutkan.

Dia membuat banyak prediksi yang menjadi kenyataan, termasuk kebangkitan ISIS, serangan teroris 9/11 di World Trade Center dan pemungutan suara Brexit.

Terlepas dari skeptisisme beberapa orang, banyak ramalan Baba Vanga yang terbukti benar, dan reputasinya sebagai peramal terus meningkat selama bertahun-tahun.

Bahkan setelah kematiannya pada tahun 1996, ramalan dan ramalannya terus memikat orang-orang di seluruh dunia, dan banyak yang menantikan ramalannya untuk masa depan.

Baca juga: 4 Shio dengan Hoki Tingkat Tinggi, Selalu Beruntung Menurut Ramalan Astrologi

Baca juga: Hati-hati, Ini 4 Arti Kedutan Leher dan Tengkuk Menurut Ramalan Primbon Jawa

Terobosan dalam Komputer Kuantum

Menurut Baba Vanga, tahun 2024 akan terlihat kemajuan signifikan dalam pengembangan komputer kuantum.

Dia meramalkan bahwa terobosan besar akan terjadi dalam komputasi kuantum yang akan merevolusi bidang teknologi.

Perkembangan komputer kuantum diperkirakan akan berdampak signifikan pada berbagai industri seperti keuangan, kesehatan, dan keamanan siber.

Komputer ini akan mampu melakukan perhitungan yang rumit dan analisis data dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Krisis Ekonomi Global

Dilansir dari thechinesezodiac, Baba Vanga meramalkan bahwa akan terjadi krisis ekonomi besar pada tahun 2024 yang akan mempengaruhi ekonomi global.

Ia memperkirakan krisis ini akan dipicu oleh berbagai faktor, antara lain tingkat utang yang meningkat, ketegangan geopolitik yang meningkat, dan pergeseran kekuatan ekonomi dari Barat ke Timur.