BINTAN BANGKIT

Status Tanggap Darurat Bencana Berakhir, Pemkab Bintan Fokus Benahi Infrastruktur

Status tanggap darurat bencana di Bintan berakhir pada Kamis 9 Maret 2023. Pemab kini fokus pada upaya lanjutan perbaikan infrastruktur.

TribunBatam.id/Diskominfo Bintan
Bupati Bintan, Roby Kurniawan saat menggelar rapat di Kantor Bupati Bintan belum lama ini. Status tanggap darurat bencana yang sebelumnya ditetapkan Pemkab Bintan berakhir pada Kamis (9/3/2023). Mereka kini fokus pada pemulihan khususnya infrastruktur. 

BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Status tanggap darurat bencana yang ditetapkan Pemkab Bintan berakhir 9 Maret 2023.

Status yang berlaku sejak 3 Maret 2023 itu sebelumnya dipertegas dengan SK Bupati Bintan Nomor 178/III/2023.

Ini karena terjadi musibah pada sejumlah lokasi di Kabupaten Bintan.

Mulai dari banjir hingga longsor di Bintan.

Bupati Bintan Roby Kurniawan menjelaskan, saat ini Pemkab Bintan menetapkan status transisi darurat ke pemulihan untuk upaya penyelesaian lanjutan.

"Status Tanggap Darurat berakhir semalam. Hari ini aktifitas kembali seperti biasa dan tetap siaga. Nah, statusnya bertransisi Darurat ke Pemulihan. Maksudnya untuk memenuhi aturan pekerjaan lanjutan yang harus diselesaikan," kata Roby, Jumat (10/3/2023).

Baca juga: Banjir di Bintan, Banyak Motor Mogok Akibat Nekat Melintas di Jalan Lintas Barat

Roby Kurniawan menambahkan jika penetapan status tersebut memang sesuai dengan wewenang daerah.

Dimana Kabupaten/Kota hanya bisa menetapkan status dengan masa maksimal 7 hari.

Sementara untuk Provinsi dalam rentang satu bulan dan Pemerintah Pusat dengan batas maksimal tiga bulan.

Berkenaan dengan kerusakan infrastruktur di beberapa akses ruas jalan diwilayah Bintan Roby menyampaikan bahwa akan diterbitkan SK status Darurat transisi ke Pemulihan yang artinya dilakukan perpanjangan waktu untuk pembenahan infrastruktur.

"Statusnya berakhir dan per hari ini sudah kembali normal. Namun, untuk jalan-jalan kita termasuk infrastruktur lain itu masih butuh waktu, karena pengerjaannya kan dari Pusat, itu status jalan Pusat. Kita akan terus berkoordinasi supaya progresnya cepat. Jadi statusnya sekarang Transisi ke Pemulihan," tambahnya.

Sementara itu, Sekda Bintan, Ronny Kartika menuturkan, kondisi di lapangan hingga saat ini juga terlihat perlahan pulih.

Masyarakat kembali memulai aktifitasnya seperti biasa.

Meski ada beberapa pekerjaan lanjutan yang harus diselesaikan seperti jalan amblas di lintas barat dan jalur lintas wacopek, namun kondisi ini sudah dapat dikatakan tahap pemulihan menuju kondisi normal.

"Beberapa pekerjaan masih berlanjut, beberapa ruas jalan masih dibenahi. Hari ini SK penetapan status Transisinya diproses, berlaku 30 hari ke depan. Ini untuk membantu mendukung rekan-rekan di Balai PJL Kepri. Kita doakan bersama semuanya lancar dan selesai sesuai harapan," harapnya.

Status Transisi Darurat ke Pemulihan adalah keadaan dimana penanganan darurat bersifat sementara atau permanen berdasarkan kajian teknis dari instansi yang berwenang.

Dengan tujuan agar sarana pra sarana vital serta kegiatan sosial ekonomi masyarakat segera berfungsi, yang dilakukan sejak berlangsungnya Tanggap Darurat sampai dengan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi dimulai.

Kepala BPBD Bintan, Ramlah menambahkan, bahwa dari data mereka sebanyak 636 KK yang terdiri dari 2.323 jiwa telah menerima distribusi logistik.

Sedikitnya 490 jiwa menerima logistik melalui dapur umum yang berada di tiga titik, sementara 1.833 jiwa lainnya menerima paket sembako.

"Nah hari ini pos penjagaan sudah mulai dinonaktifkan dan seluruh personil telah bertugas seperti biasa. Pihaknya, bersama beberapa OPD terkait, TNI/Polri maupun Instansi lainnya tetap berada dalam kondisi siaga apabila terjadi banjir lanjutan maupun kondisi bencana lainnya," tutupnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved